Dilarang Mudik, Terminal Tegal Lengang

fin.co.id - 27/04/2020, 12:50 WIB

Dilarang Mudik, Terminal Tegal Lengang

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

TEGAL - Seiring ditetapkannya larangan mudik oleh pemerintah pusat, suasana Terminal Tipe A Kota Tegal berubah drastis menjadi lengang, Minggu (26/4). Sebab, nihilnya aktifitas penumpang dan keluar masuk bus Antar Kota Antar Provinsi maupun Antar Kota Dalam Provinsi.

Kepala Terminal Tipe A Kota Tegal Soeprawito menyampaikan, kondisi terminal Tipe A diakui memang lebih sepi jika dibandingkan satu pekan lalu. Terlebih, setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jabodetabek dan larangan mudik dari pemerintah diterapkan.

Termasuk, PSBB di Kota Tegal yang diikuti dengan imbauan pemerintah untuk tidak mudik ke kampung halamannya.

"Hari pertama larangan mudik Jum'at (24/4-red) lalu, sempat terjadi lonjakan mencapai 400 penumpang. Tapi, sejak Sabtu sampai Minggu (25-26/4) kemarin sudah sepi penumpang," jelasnya.

Menurut Soeprawito, setelah ditetapkannya Permenhub No. 25/ 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Akibatnya, sudah tidak terlihat bus dengan jurusan Jakarta-Tegal maupun Tegal-Jakarta yang masuk ke Terminal Tegal. Namun, hanya ada bus AKDP lokal jurusan Semarang-Tegal yang masih menaik-turunkan penumpang.

"Dengan semakin sedikitnya bus yang beroperasi, membuat sebagian besar pedagang menutup warungnya. Ini terjadi, sebagai dampak pandemi COvid-19 dan setelah diterapkannya PSBB," ujarnya.

Hal senada, diungkapkan karyawan salah satu Perusahaan Otobus (PO) trayek Tegal-Jakarta, Rima, 25. Menurutnya, sejak sepekan terakhir ia menyatakan sudah tidak ada perjalanan mengangkut penumpang dari Kalideres Jakarta menuju Tegal.

"Karena aturan PSBB di Jakarta, lebih dulu sehingga bus angkutan umum jarak jauh (trayek Jakarta-Tegal-red) sudah dilarang beroperasi," terangnya.

Sementara itu, sepinya terminal juga dibenarkan pedagang kios di kompleks terminal, Hasanudin, 53. Ia mengaku, sejak merebaknya penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19 aktivitas penumpang di Terminal Tegal semakin sepi. Namun, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan membayar sewa kios ia memilih tetap membuka lapak dagangannya.

"Pada dua hari terakhir, sehari paling dua sampai tiga bus yang masuk terminal. Itupun, bus lokal Semarang-Tegal atau Pemalang-Tegal," tandasnya. (syf)

Admin
Penulis