Hidayah itu rezeki dari Allah. Jika Allah menghendaki maka Hidayah itu bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka. Ya, itulah yang dialami oleh seorang pria Yahudi ini
Dia adalah Sanford Pass. Pria di usia senja ini membagikan kisahnya tentang masuk Islam. Dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Digital Mimbar di acara mereka berjudul "TheDeenshow.com", Sanford menceritakan perjalanannya tentang bagaimana ia menjadi seorang Muslim.
Ketika ditanya bagaimana dia berproses memeluk Islam, Sanford mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang agama Islam. Dia tidak pernah membaca buku perihal Islam. Dia tidak kenal seorang Muslim pun. Namun, pada suatu malam dia punya mimpi yang mengubah hidupnya selamanya.
Sanford bermimpi di mana dia melihat seorang pria dan dia tidak bisa melihat wajahnya. Dalam hatinya, dia yakin bahwa Pria yang bercahaya itu adalah Nabi Muhammad SAW. Meskipun tak melihat wajahnya, Sanford tahu bahwa Nabi sedang tersenyum padanya.
Besok paginya. Dia menceritakan mimpi itu kepada seorang Imam di masjid. Imam berkata bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengunjunginya dalam mimpinya.
Pria berusia 71 tahun itu mengatakan bahwa, dalam mimpi itu, Nabi (SAW) mengenakan sorban berwarna emas dengan selendang emas. Dia mengenakan pakaian putih dan dia tersenyum. Cahaya di sekelilingnya membuat Sanford tak bisa melihat wajahnya.
Sanford juga menyatakan bahwa dia sangat bahagia sehingga dia merasa seperti memenangkan lotre. Dia menambahkan, “Saya tidak tahu caranya untuk menggambarkannya,"
"Orang-orang berkata kepada saya bahwa saya terdengar seperti baru saja melakukan perjalanan Tuhan sehingga tidak ingin mengatakan lebih lanjut. Tetapi saya dapat dengan jelas mengungkapkan bahwa bagi saya ini benar. Ini karena Anda bisa berdiri di depan Nabi (SAW) dan tidak melihatnya kecuali dia membiarkan Anda melihatnya," ujar dia.
Dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي
“Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim)