Dana Desa Rp300 Juta Disikat Penjahat

fin.co.id - 25/04/2020, 12:55 WIB

Dana Desa Rp300 Juta Disikat Penjahat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

CIREBON - Lama tak ada kejadian,aksi pecah kaca mobil terulang di Kota Cirebon. Uang tunai sebesar Rp300 juta pun raib. Diembat penjahat. Uang itu merupakan Dana Desa (DD) milik Pemdes Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Peristiwa tersebut terjadi di Jl Pekiringan, Kota Cirebon, Kamis siang (23/4) sekitar 11.45 WIB.

Peristiwa itu berawal ketika empat aparat Desa Kubang di antaranya kadus, kaur ekbang, dan kaur keuangan, serta seorang lainnya mengambil pencairan DD di bjb Sumber. Ketiganya menggunakan mobil sedan Honda Civic dengan nopol E 1036 BP. Setelah pencairan, mereka berinisiatif membeli perlengkapan penanganan Covid-19 ke Toko Sanitas di Jl Pasuketan, Kota Cirebon.

Saat sampai di lokasi, area parkir penuh. Mereka lalu diarahkan untuk memarkirkan kendaraan di depan Toko 5 yang ada di Jl Pekiringan. Di situlah kejadiannya. Saat mereka ke Toko Sanitas, uang dibiarkan di jok sebelah kiri. Saat kembali ke mobil, kaca sudah pecah. Uang pun juga lenyap.

Kuwu (Kepala Desa) Kubang, Wawan Karyawan, tampak kecewa dengan apa yang dilakukan tiga aparat desanya itu. Wawan kecewa karena ketiga orang itu menuju Toko Sanitas dengan dalih untuk membeli peralatan Covid-19 tanpa koordinasi dengannya.

“Mereka inisiatif sendiri tanpa izin saya. Padahal kan bjb Sumber dengan Desa Kubang itu dekat. Tapi mereka ini tidak mampir dulu ke desa. Kalau ke desa dulu, saya akan beri petunjuk agar membawa uang seperlunya saja. Tapi mereka inisiatif sendiri langsung ke Kota Cirebon. Saya sangat menyesalkan perbuatan mereka yang tanpa seizin saya,” kata Wawan.

Wawan mengaku sempat mendapatkan WhatsApp dari aparat desanya. Tapi, karena dirinya sibuk menerima tamu, sehingga tidak sempat membuka pesan tersebut. Wawan akhirnya mengetahui kejadian tersebut setelah aparat desa lainnya melapor pada dirinya. “Kaget saya. Kok bisa mereka tidak bilang ada di kota. Saya langsung ke sana. Ternyata benar, kaca depan sebelah kiri mobil pecah dan uang sekitar Rp300 juta dibawa maling,” ujarnya.

Dari keterangan beberapa aparat, justru tak mengetahui kejadiannya. “Saya tidak tahu kronologinya. Mereka juga sama. Hanya katanya saat mau pulang, kaca mobil sudah pecah dan uang di bawah jok kiri sudah hilang. Cuma tahu itu saja,” ungkapnya.

Menurut Wawan, DD yang baru dicairkan itu rencananya untuk pembangunan dan pemberdayaan desa, termasuk memberikan honor RT dan RW. Selain itu, DD tersebut juga akan digunakan untuk penanganan Covid-19. Akibat dari peristiwa tersebut, semua rencana itu kini harus ditunda.

Wawan juga masih belum bisa memutuskan rencana ke depannya. Ia mengaku masih kecewa dengan aparat desanya yang bertindak tanpa izinnya. “Mereka punya atasan, harusnya mereka laporan. Saya masih belum bisa memikirkan langkah selanjutnya seperti apa. Kalau mereka mau menanggulangi gimana, kalau tidak bisa, ya gimana. Sekarang mereka masih diperiksa di Polres Cirebon Kota,” jelasnya, seraya berharap pihak kepolisian bisa melacak pelaku dan menangkapnya agar uang desa itu bisa kembali.

Aksi pelaku memecahkan kaca mobil dan mengambil uang tunai Rp300 juta terekam CCTV di lokasi kejadian. Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku berjumlah dua orang berboncengan dengan sepeda motor.

Dua pelaku punya peran masing-masing. Satu orang sebagai eksekutor. Yakni turun dari motor dan dengan cepat memecahkan kaca mobil dan mengambil uang tersebut. Sedangkan satu pelaku tetap di atas motor dan memantau lokasi kejadian. Begitu uang diembat, mereka langsung kabur.

Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Syamsul Huda melalui Kasubag Humas Iptu Ngatidja mengatakan Satreskrim Polres Ciko sudah melakukan olah TKP. “Ada sekitar 3 hingga 4 orang saksi yang diperiksa penyidik. Sampai dengan malam ini (tadi malam, red) masih diperiksa,” jelas Ngatidja kepada Radar.

Disinggung soal rekaman CCTV, Ngatidja membenarkan aksi yang dilakukan kedua pelaku terekam CCTV. Namun, lanjutnya, pihaknya masih akan melakukan pendalaman. “Gambar CCTV masih agak buram dan belum terlalu jelas pelakunya. Kita masih dalami lagi gambarnya agar terlihat jelas ciri dan wajah pelaku. Minta doanya, semoga pelaku segera tertangkap,” pungkasnya. (cep)

Admin
Penulis