Tidak Mudik Sama dengan Jihad

fin.co.id - 23/04/2020, 02:15 WIB

Tidak Mudik Sama dengan Jihad

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Tidak mudik di musim wabah Virus Corona (Covid-19) merupakan bentuk jihad untuk kemanusiaan, sehingga sangat dianjurkan bagi semua warga di Tanah Air. Ini disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi, Rabu (22/4).

”Urungkan niat mudik, sama dengan jihad untuk kemanusiaan,” ucap Wakil Menteri Agama itu. M udik ke kampung halaman dapat mempercepat proses penyebaran Covid-19, karena ada pergerakan manusia dari zona rentan penularan (merah) ke zona aman atau hijau sehingga bisa membahayakan keselamatan jiwa masyarakat.

Nabi Muhammad SAW memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang mau bersabar dan tetap berada di tempat tinggalnya dengan balasan syahid kepadanya. Hal itu sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Ahmad, kata Zainut.

”Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu dia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid," ucapnya mengutip hadis Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW juga memberikan nasihat kepada umat manusia yang berbunyi; ”Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya.” Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

Hendaknya, lanjut dia, semua pihak memiliki kesadaran bersama terhadap bahaya ancaman Covid-19 dan memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyebarannya. ”Masalah ini tidak boleh hanya dibebankan kepada pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.

Zainut juga mengingatkan masyarakat hendaknya menaati imbauan pemerintah untuk tidak mudik ke kampung halaman di musim pandemi untuk kebaikan bersama, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keselamatan keluarga dan orang lainnya.

Terlebih, kata dia, kawasan seperti Jakarta sudah dinyatakan Pemda DKI sebagai zona merah, artinya seluruh orang yang berada di wilayah DKI Jakarta masuk katagori ODP (Orang Dalam Pemantauan). ”Sehingga pergerakannya harus diawasi agar dapat memutus mata rantai penyebarannya,” tururnya.

Terpisah, Polda Metro Jaya akan menyiagakan petugas untuk menjaga jalan tikus yang bisa digunakan masyarakat untuk mudik meski pemerintah sudah menerbitkan larangan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19 (selengkapnya lihat grafis).

”Di jalur-jalur tikus ada pos check point PSBB yang masih berlaku dan juga ada Polsek yang mengawasi,” terang Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Mako Polda Metro Jaya.

Jalur motor yang ilegal atau jalur tikus pasti akan ada pengawasan Polda. "Ada yang diawasi Polres dan ada yang diawasi Polsek," katanya. Seluruh Polsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang mempunyai perbatasan dengan wilayah di luar Jabodetabek sudah menyiapkan pos pantau untuk memastikan kebijakan pemerintah bisa terlaksana dengan baik.

”Semua Polsek yang punya jalur perbatasan dengan wilayah keluar wilayah dari Jabodetabek akan ada pos pantau terhadap pelaksanaan pelarangan mudik,” kata Sambodo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menambahkan, sudah dipetakan titik-titik "jalur tikus" di seluruh wilayah hukumnya. Titik-titik tersebut juga dijaga oleh personel Kepolisian. Selain 19 titik yang akan dibangun dalam rangka pos pengamanan larangan mudik itu, Kepolisian juga punya pos pantau di beberapa check point dalam rangka PSBB.

”Ditambah lagi ada pos pantau yang dibangun oleh Polsek dan Pos Lantas, kemudian juga tempat dan jalur tikus itu sudah di-mapping dan disiapkan pengamanan kecil,” kata Yusri.

Selain itu, Yusri mengatakan, jalur tikus yang ada bahkan hanya bisa dilalui oleh sepeda motor roda dua tetap akan dijaga oleh pihak Kepolisian. Polisi tetap memantau titik-titik jalur tikus tersebut. ”Pos pantau akan sortir misal ada kendaraan roda dua khususnya yang bisa keluar Jakarta, itu ada pos kecil untuk memantau,sudah disiapkan anggota untuk menjaga pos-pos kecil itu,” kata Yusri.

Admin
Penulis