JAKARTA - Program pelatihan kartu kerja online menggandeng delapan mitra platform digital terus menuai kritikan. Kali ini dari ekonom INDEF Nailul Huda. Ia memperkirakan platform digital itu meraup untung Rp3,7 triliun atau masing-masing mendapatkan Rp457 miliar.
Kalkulasi itu berasal dari total biaya pelatihan yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp5,6 triliun. Bila dibagi rata, maka masing-masing Rp700 miliar. Dari jumlah tersebut belum dikurangi biaya pembuatan video program sebesar Rp243 miliar. "Keuntungan setiap platform mencapai Rp457 miliar atau keuntungan yang dinikmati oleh delapan platform untuk kartu prakerja adalah Rp3,7 triliun," ujar dia dalam video converence, Rabu (22/4).
Lanjut dia, apabila keuntungan platform mitra kartu prakerja diberikan kepada penerima yang berhak. Maka besaran yang diterima per peserta kartu prakerja mencapai Rp2,9 juta. "Total ada6,9 juta penerima bantuan kartu prakerja," katanya.
Menurut dia, pelatihan online dari kartu prakerja tak inklusif dan hanya menguntungkan penyedia pelatihan online saja. Tak hanya itu saja, pelatihan online tersebut belum mampu dijalankan di semua daerah.
Sementara ekonom senior dari CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, pelatihan online kartu prakerja biaya yang dikeluarkan terbilang sangat besar. Pasalnya, pelatihan model seperti itu banyak di Youtube, dan secara gratis. "Di YouTube itu semua ada. Mau ngapain saja. Kalau mau online-online itu enggak perlu pakai pelatihan biaya sebesar itu," kata dia.
Pelatihan secara online juga dianggap tak akan optimal. Karena pelatihan model seperti itu harus dilaksanakan secara offline dengan praktik langsung. Dia menyarankan, ulang pelatihan itu lebih tepat diberikan dalam Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para pekerja yang terdampak Covid-19.
"Pelatihan harusnya bukan online. Tapi kondisi seperti ini enggak mungkin online. Namun sekarang yang kita butuhhkan adalah bantuan kepada mereka yang kehilangan pekerjaan, kehilangan income. Mereka membutuhkan uang tunai," ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan ada delapan mitra platform yang bekerja sama dengan pemerintah dalam program kartu prakerja, antara lain Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id. Jumlah pelatihan mencapai 2.055 jenis.
Berbagai jenis pelatihan itu bisa dipilih oleh peserta yang terpilih masuk gelombang pertama. Dalam hal ini, total peserta gelombang awal sebanyak 200 ribu orang. Bagi peserta yang masuk di gelombang pertama akan mendapatkan notifikasi. Kemudian, peserta akan mendapatkan sertifikasi secara elektronik usai mengikuti pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan pertama, para peserta mendapatkan insentif Rp600 ribu selama empat bulan.(din/fin)