Melihat Tempat Karantina Rasa Vila ala Pemkab Batang

fin.co.id - 23/04/2020, 16:15 WIB

Melihat Tempat Karantina Rasa Vila ala Pemkab Batang

JAKARTA - Sebanyak 27 pemudik asal Papua yang baru tiba di Batang pada (22/4/2020) pukul 00.35 WIB kemarin, terbilang beruntung. Meski harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan, namun mereka mendapatkan fasilitas selayaknya mengindap di vila. Seperti apa?

Selain menyediakan Gedung Pramuka sebagai Vila Mandiri (tempat karantina,red) lengkap dengan tempat tidur, dan tempat mandi, Pemkab Batang juga akan melengkapinya dengan jaringan internet sampai peralatan olahraga.

“Tadi saya sudah komunikasi dengan 27 pemudik asal Papua tersebut. Mereka meminta agar Vila Mandiri bisa dilengkapi dengan jaringan internet serta peralatan olahraga. Maka saya jawab oke, permintaan mereka tersebut langsung saya setujui,” ujar Bupati Batang, Wihaji, saat menyambangi para pemudik, Rabu (22/4/2020).

Selain memenuhi fasilitas Vila Mandiri, Pemkab Batang juga menjamin kebutuhan makan dan minum 27 orang pemudik tersebut hingga 14 hari ke depan. “Tentunya mereka kita kasih makan dan minum, satu hari tiga kali. Namun apabila mereka bosan atau kangen dengan masakan istrinya, maka kita persilahkan dari pihak keluarga untuk mengantarkan makanannya ke Vila Mandiri melalui petugas yang jaga,” katanya.

Tak lupa, selama 14 hari ke depan, petugas medis di wilayah setempat akan melakukan pemantauan kondisi kesehatan dari 27 pemudik tersebut. “Sebelum masuk Vila Mandiri mereka sudah kita cek kondisi kesehatannya, di mana hasilnya baik baik saja. Namun kita lihat perkembangan 14 hari kedepan,” terangnya.

Dijelaskan Bupati, 27 pemudik tersebut sebagian besar bekerja di sektor pariwisata. Mereka bekerja di Destinasi Raja Ampat dan beberapa lokasi lainnya.

Namun karena adanya pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) yang saat ini terjadi, maka sektor wisata menjadi sepi akibat tidak adanya wisatawan.

“Semenjak pandemi Covid-19, sektor wisata yang ada di Papua saat ini sepi. Sehingga mereka nyaris tidak ada pemasukan lagi, dan memutuskan untuk pulang ke Batang,” tandasnya. (Dhia)

Admin
Penulis