JAKARTA - John Hopkins University mencatat, jumlah pesien kasus infeksi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga hari ini Rabu (22/4) mencapai 2.560.504 orang, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 176.926 orang.
Adapun jumlah angka kematian tertinggi, berasal dari Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Prancis, dan Jerman.
Sementara data statistik Worldometers mencatat, saat ini ada 2.553.597 kasus dengan kematian sebanyak 177.347 orang dan 688.700 pasien dinyatakan sembuh. Saat ini ada 1.687.550 pasien dalam perawatan, sekitar 57.241 diantaranya dalam kondisi kritis.
Kasus virus corona tertinggi masih berasal dari Amerika Serikat dengan 823.257 orang serta 44.845 kematian. Angka kematian tertinggi berasal dari New York, pusat penyebaran Covid-19 di As sebanyak 14.887 korban jiwa.
Pemerintahan AS mencatat, sejauh ini telah mengadakan 4.155.178 pengetesan virus corona. Sebanyak 649.325 orang di New York telah menjalani pengetesan.
Spanyol berada di urutan kedua dengan 204.178 kasus dan 21.282 kematian. Menurunnya kasus baru dan korban jiwa membuat pemerintah Spanyol mulai melonggarkan kebijakan lockdown dan memperbolehkan sejumlah sektor bisnis kembali dibuka.
Selain Spanyol, Italia berada di urutan ketiga dengan 183.957 kasus dengan 24.648 diantaranya meninggal. Pemerintah Italia berencana mencabut lockdown pada 4 Mei mendatang seiring dengan melemahnya kasus baru.
Di Timur Tengah, saat ini Turki menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi. Turki mencatat 95.591 kasus dengan 2.259 kematian. Disusul Iran dengan 84.802 kasus dan 5.297 korban jiwa.
Cina masih menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di Asia. Meski menyatakan telah mengakhiri masa krisis, saat ini ada 83.853 kasus di China dengan 4.636 kematian dan mayoritas korban jiwa sekitar 4.636 berasal dari Provinsi Hubei.
Selain Cina, negara di Asia yang juga terdampak signifikan yakni India. Saat ini ada 20.080 kasus virus corona dengan 545 kematian.
Sejumlah negara di Eropa saat ini mulai melonggarkan kebijakan lockdown seiring dengan melemahnya penyebaran virus corona. Kendati demikian, pemerintah masing-masing negara tetap menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak aman dan mewajibkan warganya rajin mencuci tangan. (der/fin)