JAKARTA - Sepekan lebih menjalankan isolasi mandiri, warga yang rumahnya berdekatan dengan pasien positif corona, berharap masa isolasi mereka segera berakhir. Betapa tidak, saat ini mereka mengaku tak bisa beraktivitas dengan leluasa lantaran selalu mendapatkan tatapan curiga dari warga lainnya.
Seperti yang diakui M, salah seorang tetangga dan juga masih keluarga dekat Fn, mengaku jika banyak pandangan curiga yang ditunjukkan warga sekitar. Alhasil, untuk keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan dapur pun kini dia tak leluasa lagi.
“Nak ke pasar atau mengisi air minum pun kami susah dek. Tiap kali keluar selalu jadi bahan pergunjingan. Dan kami sekeluarga kini dikucilkan dari pergaulan. Kami sadar kalau kami ini ODP, tapi kan tidak seharusnya kami mendapat perlakuan yang berlebihan,” katanya.
Hanya saja dirinya berharap, keluarganya yang menjalani Swab, hasilnya negatif, sehingga seluruh keluarga yang melakukan isolasi mandiri bisa bernafas lega. Agar nantinya, bisa beraktivitas seperti biasa lagi.
“Kalau begini, kami masih menunggu cemas. Walau tidak kontak langsung dengan Fn, tapi tetap saja was-was. Mudah-mudahan saja selama isolasi 14 hari ini semuanya baik-baik saja. Dan yang di Swab juga negatif,” harapnya.
Sementara, Camat Banyuasin I, Noffaredy SSos MM mengaku sangat miris dengan perlakukan oknum masyarakat yang terkesan mengucilkan keluarga Fn. “Otomatis selama isolasi 14 hari, kami mendirikan posko untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang isolasi di rumah,” ujar Noffa.(yan)