JAKARTA- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menilai, kebijakan Menteri BUMN Eric Thohir yang melakukan perombakan PT Pelindo, hanya untuk menjadikan BUMN sebagai tempat 'penampungan'.
"Awalnya saya berharap pak Menteri @erickthohir bisa wujudkan BUMN kembali profesional ternyata sama aja, menjadikan BUMN sebagai tempat "penampuangan". Ujar Said Didu di akun twitternya, Selasa (21/4).
Dia menduga, perombakan yang dilakukan oleh Erick Thohir karena ada tekanan yang tak bisa dilawan.
"Jika ada gejala "penampungan" yang masif di BUMN dapat diduga bahwa ada tekanan kuat yang tidak bisa dilawan," kata Said Didu.
Diketahui, selain Refly Harun yang dicopot dari Komisaris Utama Pelindo, ada pula tiga jajaran lainnya. Yakni Heryadi dari jabatan Komisaris Independen, Bambang Setyo Wahyudi (Komisaris), Lukita Dinarsyah Tuwo (Komisaris) dan Winata Supriatna (Komisaris). Totalnya ada empat komisaris yang diganti.
BERIKUT SUSUNAN KOMISARISP T PELINDO I YANG BARU:
Arman Depari-Komisaris
Herbert Timbo Parluhutan Siahaan-Komisaris Independen
Ahmad Perwira Mulia Tarigan-Komisaris Independen
Irma Suryani Chaniago-Komisaris Independen
Winata Supriatna-Komisaris.
"Begini salah satu contohnya. BUMN dijadikan "penampungan" TNI aktif, polisi aktif dan pengurus parpol." Tutup Said Didu. (dal/fin).