Roma Ikuti Cara Juventus

fin.co.id - 21/04/2020, 06:14 WIB

Roma Ikuti Cara Juventus

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

ROMA - Dampak wabah Covid-19 pada Serie A sungguh tak main-main. Setelah Juventus, kini klub ibu kota AS Roma mengumumkan pemotongan gaji para pemainnya sebagai imbas dihentikannya kompetisi. Dilansir dari Football Italia, para pemain AS Roma,staf termasuk sang pelatih Paulo Fonseca mengajukan diri untuk memberikan gaji mereka selama sisa musim 2019-20 untuk meringankan beban klub.

Pada Minggu (19/4) atau Senin (20/4) dini hari WIB, skuad I Giallorossi dilaporkan telah setuju untuk tidak digaji selama empat bulan, Maret, April, Mei, dan Juni, demi membantu klub yang tengah mengalami krisis keuangan karena pandemi virus Corona. Guyuran donasi ini akan berpengaruh pada kesejahteraan para pegawai yang kini masih menggantungkan nasibnya pada jaring pengaman sosial Pemerintah Italia.

BACA JUGA: Suasana Pemakaman di Masa Pademik Covid-19

"Para pemain, pelatih tim utama Paulo Fonseca, dan stafnya secara sukarela melepaskan gaji empat bulan musim ini untuk membantu klub mengarungi krisis ekonomi yang telah menghentikan ajang sepakbola sejak wabah virus korona mengepung kita," tulis pernyataan AS Roma di laman resminya. "Mereka juga telah setuju secara kolektif membayar selisih kekurangan upah para karyawan Roma yang ditempatkan pada skema jaring pengaman sosial pemerintah," tambahnya.

CEO AS Roma, Guido Fienga mengapresiasi perhatian yang luar biasa dari para pemainnya setelah mereka rela tidak menerima gaji selama empat bulan. "Ini mungkin sebuah wujud dari perbincangan kami mengenai persatuan di Roma," ujar Fienga yang dikutip BBC, kemarin. “Dengan sukarela untuk tidak menerima gaji selama sisa musim ini, para pemain, pelatih dan stafnya, semua ini membuktikan bahwa kami benar-benar terlibat dalam hal ini bersama," ujarnya.

Roma sendiri sudah tidak berlaga sejak 1 Maret, selang beberapa hari sebelum kompetisi Serie A ditangguhkan karena pandemi virus corona semakin parah di Italia. Negeri Pisa itu melaporkan angka kematian tertinggi di Eropa akibat Covid-19, dengan lebih dari 23.000 orang. "Edin Dzeko, semua pemain dan Paulo telah menunjukkan bahwa mereka memahami apa arti klub ini dan kami juga berterima kasih kepada mereka semua atas sikap luar biasa mereka terhadap para karyawan di klub ini," ujarnya.

BACA JUGA: Bukan Pertanda Gempa, Tapi Tetap Waspada

Sebelumnya, sang rival Roma, Juventus juga memotong gaji pemain selama empat bulan membuat Cristiano Ronaldo diperkirakan kehilangan uang sebesar 3,8 juta euro atau setara Rp 68,7 miliar. Kebijakan baru Juventus itu diumumkan di situs resmi klub, Sabtu (28/3) silam. Dalam keterangannya, Juventus menerapkan kebijakan potong gaji untuk seluruh pemain dan pelatih dari Maret sampai Juni 2020. Hal ini dilakukan Juventus untuk menyelamatkan keuangan klub dan menutupi gaji para karyawan karena tidak ada kompetisi selama pandemi virus corona.

Aksi terpuji para pemain Roma dan Juventus inilah yang membuat sang pelatih Timnas Italia Mancini yakin sepak bola bisa memberikan efek positif buat orang-orang di dunia menghadapi korona. Namun, ia menggarisbawahi bahwa pemain, staf, dan semua orang yang terlibat harus zero-risk.

Pandemi korona memang membuat semua aktivitas olahraga terganggu. Namun Mancini mengatakan, jika pandemi ini selesai dan event sepak bola kembali bergulir, senyuman dan kebahagiaan akan terpancar lagi. "Kita menginginkan semuanya akan normal seperti sedia kala, apa yang sedang kita alami tinggalah memori buruk saja," kata Mancini dilansir dari Corriere dello Sport. "Bisnis, sama seperti sepak bola, juga pasti berdampak dalam skala besar. Semua orang lelah." tambahnya.

"Olahraga punya nilai sosial yang patut menjadi contoh, olahraga bisa memberikan rasa empat dan gotong royong untuk mengembalikan keceriaan kepada orang-orang yang mencintai kita," tandasnya. (fin/tgr)

Admin
Penulis