Jangan Anggap Sepele Corona

fin.co.id - 18/04/2020, 11:14 WIB

Jangan Anggap Sepele Corona

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAMBI – Sejauh ini, di Provinsi Jambi telah melakukan semi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya pencegahan serta penanganan penyebaran Covid-19, sejak beberapa pekan lalu.

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan survei dan penelitian terhadap penerapan PSBB di Jambi bersama Bappeda Provinsi Jambi dan Universitas Jambi.

“Kita harus pikirkan dampaknya ke masyarakat. Ekonominya. Dari mana kita bisa mendapatkan ini (anggaran), itu yang saat ini masih kita kaji,” kata dia.

Sebelum menerapkan PSBB di Provinsi Jambi, tentunya banyak persayaratan yang harus dipenuhi, dan mengetahui siatuasi atau kondisi di setiap Kabupaten Kota di Provinsi Jambi terkait penyebaran covid-19.

BACA JUGA: Saat Covid-19, Ternyata Status Jomblo Lebih Menguntungkan

“Dari pemerintah juga ada persiapan dan fasilitas untuk membantu masyarakat, dan ini perlu kajian secara matang ketika kita ingin menerapkan PSBB,” tambahnya. Johansyah berharap, persoalan ini dapat diatasi dengan cepat, agar tak terjadinya penerapan PSBB.

Saat ini beberapa kabupaten kota juga telah melakukan penertiban jam malam. Kemudian, perbatasan juga tetap diperketat. Untuk saat ini, di Provinsi Jambi sudah menerapakan semi PSBB salah sataunya yakni peniadaan kegiatan di sekolah yang saat ini telah dilakukan. Selanjutnya pengurangan aktifitas kerja dan fasilitas di tempat umum yang ditutup.

Terpisah, Wali Kota Jambi Sy Fasha berharap tidak menerapkan PSBB secara full. Sebab menurutnya hal ini jelas akan berdampak terhadap perekonomian dan sosial warga.

“Poin-poin PSBB juga tertulis misalnya belajar di rumah, bekerja dari rumah, pemberlakuan jam malam, pemeriksaan titik masuk, itu semua sudah kita lakukan jauh-jauh hari. Kita berharap tidak menerapkan secara full PSBB ini,” bebernya.

Lanjutnya, dengan pemberlakuan semi PSBB tersebut, saat ini beberapa sektor seperti perekonomian, penginapan terganggu. Kendati begitu ia berharap tidak ada PHK terhadap para pekerja maupun karyawan.

“Maka dari itu, kita canangkan program jaring sosial dengan membantu atau membagikan ribuan nasi bungkus setiap hari, untuk pekerja-pekerja informal seperti tukang ojek online dan lainnya. Setidaknya hal itu dapat membantu mereka menghilangkan rasa lapar, di tengah sulitnya mencari penumpang,” jelasnya.

Dia berharap, beberapa bulan ke depan Kota Jambi dapat melampaui kondisi ini. Kepada warga, ia berharap agar mematuhi setiap aturan, anjuran serta instruksi pemerintah yang dikeluarkan.

“Jangan dinilai person to person. Ini kita lakukan untuk kebaikan warga Kota Jambi. Kalau lah ini berhasil kita lampaui, karena sudah kita lakukan jauh-jauh hari dibandingkan daerah-daerah lain. Kita juga sangat berharap ini segera berakhir,” harapnya. (slt/zen)

Admin
Penulis