AS: Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan

fin.co.id - 17/04/2020, 04:33 WIB

AS: Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Badan intelijen dan keamanan nasional Amerika Serikat tengah melakukan investigasi terkait sumber penyebaran virus corona (Covid-19) yang kemungkinan berasal dari laboratorium, bukan pasar hewan di Wuhan, Cina.

Hal itu dilakukan lantaran sejauh ini para peneliti belum bisa menyimpulkan sumber penyebaran SARS-Cov-2 yang telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia.

AS sejauh ini meyakini, jika virus tersebut ada kaitannya dengan penelitian untuk mengembangkan senjata biologi. Pejabat tinggi AS mengatakan, jika intelijen saat ini tengah mempelajari teori lain terkait asal virus corona.

Seorang petinggi intelijen AS mengatakan, teori yang digunakan saat ini tengah menyelidiki salah satu laboratorium di Wuhan secara tidak sengaja merilis virus tersebut ke publik.

Sementara itu, sumber lain mengatakan sejauh ini intelijen AS belum bisa membenarkan teori tersebut. Mereka saat ini sedang mencoba melihat apakah seseorang yang berada di laboratorium terinfeksi virus secara tidak sengaja atau ketika sedang menangani material dan kemudian menginfeksi orang lain di luar lab.

BACA JUGA: Alasan untuk Lebih Mencintai Petai

Kepala staf gabungan intelijen AS Mark Milley mengatakan saat ini pihaknya tengah meninjau data-data yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan apakah virus corona jenis baru in berasal dari laboratorium di Wuhan.

"Saya hanya akan mengatakan pada titik ini, investigasi itu tidak meyakinkan meski bukti-bukti yang terkumpul telah menunjukkan asal penyebarannya. Tetapi kami sejauh ini masih belum bisa menarik kesimpulan (soal itu)," ujar Milley, seperti dilaporkan CNN.

Saat disinggung soal investigasi yang dilakukan intelijen AS, Presiden Donald Trump menolak mengomentari lebih lanjut hal tersebut.

Temuan intelijen AS soal laboratorium di Wuhan sebagai sumber penyebaran virus corona pertama kali dilaporkan oleh Yahoo dan Fox News.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Cina membantah investigasi badan intelijen Amerika Serikat yang mencurigai asal penyebaran virus corona dari laboratorium di Wuhan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menegaskan, bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penyelidikan dan menyatakan tidak ada bukti nyata yang mengindikasikan bahwa Covid-19 dibuat di laboratorium Cina.

"Dirjen WHO telah berulang kali menyatakan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus itu dibuat di laboratorium," kata Zhao dalam pernyataan resminya.

Zhao menyebut, banyak ahli medis terkenal di seluruh dunia yang juga menggambarkan teori-teori munculnya virus seperti kebocoran dari laboratorium, namun tidak memiliki bukti.

"Posisi China telah jelas tidak bersalah. Karena virus tersebut merupakan masalah ilmiah yang harus dipelajari oleh para ilmuwan dan ahli medis," ujarnya.

Selanjutnya, Zhao mengajak negara-negara lain dan menjamin bahwa pihaknya akan terus saling membantu memerangi SARS-Cov-2 yang telah menjalar ke lebih dari 200 negara di dunia.

"Penyakit menular adalah musuh bersama umat manusia dan masyarakat internasional, dan kita hanya dapat mengalahkannya melalui respons rasional. China akan terus bekerja dengan negara-negara lain, saling membantu dan bersatu," pungkasnya. (der/cnn/fin)

Admin
Penulis