BARCELONA - La Liga memang ditunda akibat pandemi korona. Kendati demikian, geliat di balik meja manajemen terus berjalan. Salah satunya Barcelona. Setelah enam direkturnya mengundurkan diri akibat kritik bagaimana klub menangani skandal media sosial, pejabat teras Barcelona langsung melakukan restrukturisasi.
Dalam pernyataan resminya, Barcelona menunjuk Jordi Moix sebagai wakil presiden untuk ekonomi dan ekuitas, Pau Vilanova sebagai wakil presiden institusional, Oriol Tomas sebagai wakil presiden area komersial, Marta Plana sebagai sekretaris dewan, dan David Bellver sebagai bendahara. Mereka menggantikan Emili Rousaud dan tiga direktur lainnya yang mengumumkan pengunduran diri dalam satu surat kepada fan yang dipublikasikan media Spanyol, Jumat (10/4) lalu.
Mantan Wakil Presiden Barcelona, Emili Rousaud, menyebut sejumlah petinggi El Barca melakukan tindakan korupsi. Usai meletakkan jabatannya sebagai wakil presiden Barcelona, Rousaud langsung memberikan pernyataan kontroversial. Dilansir dari ESPN, ia menuding ada petinggi El Barca yang memperkaya diri sendiri lewat pendapatan tim.
BACA JUGA: Peduli Corona: Joao Felix Sumbang Perlengkapan Medis
"Jika ada auditor yang memberi tahu Barcelona bahwasanya biaya layanan adalah EUR 100 ribu dan ternyata di atas kertas kami harus membayarnya EUR 1 juta, itu berarti ada seseorang yang menyembunyikan tangannya di brankas masing-masing. Saya tidak punya bukti dan saya tidak bisa mengatakan siapa," ujar Rousaud kepada program RAC1.Seperti yang diberitakan oleh Marca, direksi Les Cules dibuat kalang kabut. Mereka langsung mempidanakan Rousaud atas pernyataan tersebut. "Barcelona tidak dapat mentolerir tuduhan yang secara serius merusak citra lembaga. Tindakan hukum yang akan diambil adalah membela kehormatan klub dan karyawannya. Keberadaan audit yang berkelanjutan harus mengakhiri masalah ini," tulis mereka.
"Dalam menghadapi tuduhan serius dan tidak berdasar yang dibuat mantan Wakil Presiden klub, Emili Rousaud, dalam sejumlah wawancara media, Dewan Direksi Barcelona dengan tegas menyangkal tindakan apa pun yang digambarkan sebagai korupsi. Kami setuju untuk membawa kasus ini sebagai tindakan kriminal," bunyi pernyataan resmi Barca.
BACA JUGA: Percepat Distribusi Bapok, Kementan Gandeng Jasa Transportsi Online
Para direktur yang keluar juga telah meminta Presiden Josep Maria Bartomeu untuk melakukan pemilihan presiden dan menyerukan untuk membatalkan kontrak dengan pihak ketiga, I3 Ventures, awal tahun ini untuk memonitor liputan media sosial Barca. Bartomeu telah membantah tuduhan bahwa perusahaan itu menciptakan akun media sosial untuk mengotori kandidat-kandidat presiden yang akan datang, dan mantan serta pemain saat ini, tetapi membatalkan kontrak dengan perusahaan itu. I3 juga sudah membantah melakukan kesalahan.Sebelumnya, Josep Maria Bartomeu tanpa basa-basi langsung meminta empat direktur klub berjuluk Blaugrana itu untuk mengundurkan diri. Layaknya cerita di serial Game of Thrones, permintaan dilakukan untuk mengetahui siapa yang masih sejalan dengannya dalam mengendalikan manajemen Barcelona dan siapa yang membangkang. Dia pun siap menenadang para pengkianat untuk digantikan orang-orang baru-yang tentunya seide dan takut dengannya.
Kelakukan Bartomeu bukan tanpa alasan. Seperti yang diberitakan, Bartomeu, yang tidak bisa mencalonkan diri pada 2021 setelah dua kali terpilih, tentu mengingikan orang-orang yang bisa dia percayai sepenuhnya di akhir mandatnya. “Dia ingin bermain aman, ketika memasuki tahun terakhir kekuasaanya,” kata sumber lain. (fin/tgr)