News . 15/04/2020, 05:54 WIB

ASEAN Sepakat Tangani Corona Bersama

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) secara garis besar mendeklarasikan tujuh hal utama terkait penanganan pandemi Covid-19 di Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tujuh hal utama tersebut pertama, pentingnya memperkuat kerja sama melawan Covid-19, saling bertukar informasi, best practice, pengembangan riset, pengembangan epidomologi, kemudian clinical treatment dan lain-lain.

Kedua, pentingnya memberi perlindungan bagi warga negara dan negara-negara ASEAN, terutama pada masa pandemi. Ketiga, yakni berupaya untuk memperkuat komunikasi publik dan pentingnya upaya memerangi stigmatisasi dan juga diskriminasi.

"Poin keempat, menurut Menlu, adalah komitmen untuk mengambil langkah bersama dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial," kata Retno saat memberikan penjelasan melalui video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus ASEAN, Selasa (14/4).

BACA JUGA: Kasus Corona di RI jadi 4.839 Positif dan 459 Meninggal

Retno menuturkan, para pemimpin ASEAN juga meminta agar para menteri ekonomi ASEAN dapat mengimplementasikan pertemuan para menteri ekonomi ASEAN pada 10 Maret lalu.

"Para pemimpin ASEAN meminta para menteri ekonomi ASEAN menindaklanjuti persiapan masa pemulihan saat pandemi berakhir, termasuk meminta perhatian khusus pada usaha kecil dan menengah serta kelompok rentan lain," ujarnya.

Kelima, lanjut Retno, kesepakatan untuk menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan sektor.

Retno mengatakan, para pemimpin ASEAN mengapresiasi kerja ASEAN Coordinating Consul (ACC) yang diketuai Menlu Vietnam dan beranggotakan para menlu ASEAN serta Kelompok Kerja Kesehatan Publik Darurat ACC.

"Deklarasi juga menugaskan para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikan berjalannya keterhubungan rantai pasokan di kawasan supaya perdagangan dapat terus berjalan," terangnya.

BACA JUGA: Data Dibuka, Terdapat 10 Ribu Lebih PDP Covid-19 di Indonesia

Dilansir AFP, Vietnam hari ini memimpin pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN tentang Covid-19. Negara beribu kota di Hanoi itu bahkan menggembar-gemborkan keberhasilannya sejauh ini dalam menahan laju persebaran virus corona lewat kebijakan karantina yang luas dan jaga jarak fisik antarwarga (physical distancing).

Vietnam sejauh ini mencatatatkan 265 kasus positif infeksi Covid-19 tanpa ada yang meninggal dunia. Sementara, Thailand juga mampu mempertahankan jumlah kasus infeksi yang relatif rendah di kisaran angka 2.500 kasus dengan 40 di antarnya meninggal dunia.

Namun, ada situasi bercampur kekhawatiran negara-negara kawasan akan terbatasnya pengujian sampel di Indonesia. Sampai hari ini, jumlah kasus infeksi corona di nusantara terbilang rendah. Di samping itu, pasien meninggal akibat Covid-19 di Indonesia sejauh ini berada di bawah 400 jiwa—di tengah total populasi 260 juta jiwa.

Demikian pula, muncul keraguan akan sistem kesehatan yang masih minim mulai dari Myanmar sampai Laos, sehingga secara luas diyakini jumlah kasus yang tercatat di negara-negara itu belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya.

Sementara, lonjakan kasus baru-baru ini di Singapura juga meningkatkan kekhawatiran bahwa pandemi ini akan meningkat kembali di sejumlah penjuru kota itu.

BACA JUGA: Jumlah Karyawan Dirumahkan Terus Nambah

Dalam pidato pembukaan melalui konferensi video, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memuji kinerja ASEAN dalam memerangi virus sejauh ini. Namun, dia memperingatkan Covid-19 telah berdampak buruk pada kehidupan masyarakat, terutama pada situasi sosial ekonomi mereka yang tinggal di kawasan ini.

Karena itu, Vietnam akan memanfaatkan KTT ASEAN yang beranggotakan 10 negara itu untuk mengusulkan pendanaan mitigasi pandemi Covid-19.

"Vietnam juga mengusulkan negara-negara anggota membangun cadangan medis darurat, berbagi sumber daya, serta terus menguji respons ASEAN terhadap wabah di masa depan," kata Nguyen.

Meski jumlah kasus infeksinya terbilang rendah, Vietnam termasuk negara yang sangat terpukul akibat wabah virus corona. Negeri berpenduduk 95 juta jiwa itu terpaksa membatalkan rencana menjadi tuan rumah perhelatan Formula 1.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com