JAKARTA - Setelah Jakarta, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan berlaku di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Terealisasinya metode integarasi ini, diharapkan mampu menekan angka penyebaran Virus Corona (Covid-19) ke daerah lain.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan integrasi ini memudahkan penelusuran gugus tugas di aspek epidemiologis atau pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait di tingkat populasi.
”Semoga hari ini bisa disetujui sehingga klaster Jabodetabek lebih terintegrasi untuk memudahkan aspek epidemiologisnya,” terang Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu (12/4).
BACA JUGA: Terdampak Covid-19, Raffi Ahmad Pusing
Integrasi yang mampu berjalan dengan baik dan efektif, diharapkan akan memutus rantai penyebaran virus corona baru ini, mengingat manusia merupakan faktor pembawa yang paling fatal dan mudah menularkan. ”Jelas faktor pembawanya adalah manusia. Jadi aktivitasnya kontak dekat, transmisi lokal bisa dikontrol untuk menyelesaikan pandemi ini,” timpalnya.Yuri juga mengimbau masyarakat yang wilayahnya telah diberlakukan PSBB, seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat (Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi) untuk patuh dan disiplin dengan aturan yang telah diberikan. ”PSBB di DKI Jakarta telah diberlakukan sejak 10 April. Lagi-lagi tolong disiplin, dan patuhi,” ujar Yuri.
Di sela-sel penjelasannya, Yuri juga menyampaikan optimisme bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan baik melihat angka kesembuhan di sejumlah daerah yang terpapar penyakit akibat virus corona tersebut terus bertambah. ”Kita bersyukur bahwa sampai saat ini sudah ada lebih dari 359 kasus yang sudah sembuh. Ini sebuah optimisme kita bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan baik,” terangnya.
Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan mencatat angka kesembuhan di DKI sebanyak 142 pasien, Jawa Timur 68 kasus pasien sembuh, Sulawesi Selatan 25 kasus, Jawa Barat serta Jawa Tengah masing-masing 19 kasus serta di sejumlah daerah lainnya.
BACA JUGA: Ketua MPR Sesalkan Bentrok Anggota TNI-Polri di Papua
Data yang tercatat sejak Sabtu (11/4) hingga Minggu (12/4), angka kesembuhan tercatat sebanyak 73 kasus sehingga total yang sembuh hingga saat ini sudah sebanyak 359 pasien. Sementara itu kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 399 kasus sehingga total tercatat 4.241 kasus sedangkan yang meninggal bertambah 46 kasus total 373 kasus meninggal. Sehari sebelumnya tercatat kasus positif Covid-19 sebanyak 3.842 kasus, dengan pasien sembuh sebanyak 286 orang, dan meninggal dunia 327 orang.Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, juga menurun 27 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Menurut keterangan pers dari penanggung jawab Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, pada Minggu jumlah pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit darurat total 535 orang, terdiri atas 342 pasien positif Covid-19, 50 orang dalam pemantauan (ODP), dan 143 pasien dalam pengawasan (PDP).
Jumlah ODP yang menjalani perawatan di rumah sakit darurat turun 10 orang dari hari sebelumnya, sedangkan jumlah PDP yang menjalani perawatan di sana bertambah 48 dibandingkan pada Sabtu (11/4). Pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet terdiri atas 345 laki-laki dan 190 perempuan.
BACA JUGA: EPaper Koran Fajar Indonesia Network Edisi 13 April 2020
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet juga merujuk seorang pasien ke Rumah Sakit Duren Sawit Jakarta Timur, sehingga jumlah pasien yang dirujuk keluar rumah sakit darurat itu seluruhnya 66 orang. Sejak beroperasi pada 23 Maret sampai sekarang Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sudah menangani 917 pasien.Terpisah, Kementerian Luar Negeri melaporkan jumlah WNI yang dikonfirmasi positif terjangkit Covid-19 di luar negeri mencapai 366 orang, dengan total sembuh sebanyak 55 orang. Tercatat kasus terbanyak terjadi pada anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal pesiar dengan total 101 kasus.
Seluruh ABK tersebut dikatakan berada dalam keadaan stabil. Kasus terbanyak kedua berada di India dengan 70 WNI terjangkit, dengan 60 dari total jumlah dalam keadaan stabil dan 10 orang dinyatakan sembuh. (fin/ful)