Minim Hajatan, Harga Ayam Anjlok

fin.co.id - 09/04/2020, 12:15 WIB

Minim Hajatan, Harga Ayam Anjlok

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

LUBUKLINGGAU – Stok ayam di distributor Kota Lubuklinggau berlimpah. Hal ini disebabkan tak ada masyarakat yang menggelar hajatan. Alhasil, harga komoditi ternak ini anjlok sepekan terakhir. Daging ayam broiler yang awal April 2020 Rp 32.000 kini jadi Rp 24.000-25.000 per kg.

Pedagang ayam di Pasar Bukit Sulap (PBS) Dicky mengatakan saat ini harga ayam Rp 20 ribu per kg. Ia membenarkan, hal itu disebabkan stok ayam di distributor berlimpah. Sementara pembelinya sedikit.

“Biasanya sebelum masuk puasa, ada sedekah ruahan. Sehingga harga ayam naik. Sekarang kan yang mengadakan acara sedekah, nikahan dibatasi, dak boleh kumpul-kumpul karena Corona. Jadi orang yang beli ayam tidak banyak. Yang rugi peternak samo PT-nya. Kalau kami hanya sebagai perantara jual saja. Saya saja pesan ayam ke distributor turun 40 persen dari biasanya,” ungkap Dicky, Selasa (7/4).

Sementara Arpid, Distributor Ayam di Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2 mengaku belum merasakan dampak sepi pembeli ayam.

Sebab, penjualan ayam yang diternak Arpid bukan hanya ke Kota Lubuklinggau. Namun sudah antar provinsi. Hingga Pulau Jawa.

“Saya juga mengambil pesanan ayam langsung ke broker atau produksi ayam. Sesuai dengan pesanan agen-agen yang mengambil kepada saya, karena dalam sehari ayam yang saya ambil harus habis,” jelas Arpid.

Menurut Arpid, harga ayam yang turun di Kota Lubuklinggau karena stok ayam berlimpah, pembeli sedikit, karena pesta, atau kegiatan lain yang biasa membutuhkan daging ayam tidak ada.

“Ini pengaruhnya pada agen-agen kecil atau pedagang kecil yang ada di pasar-pasar yang ada di Kota Lubuklinggau dan ini tidak pengaruh kepada distributor ayam antar provinsi seperti saya” ungkapnya

Selama ini, Arpid mengambil benih ayam ke Pekan Baru, Medan, Padang dan lain-lain. Ayam yang Arpid pasarkan jenis ayam potong dan ayam kingkong. Khusus ayam potong per ekor beratnya 1- 3 kg dan ayam kingkong berat per ekornya 4 - 5kg.

“Kalau harga tidak menentu. Tergantung pasokan ayam paling murah Rp 12 ribu dan paling mahal bisa mencapai Rp 25 ribu. Untuk sekarang ayam hidup Rp 16 ribu/kg. Untuk Kota Lubuklinggau saya memasarkan sebanyak 1.000 ekor atau paling ramai 2.000 ekor ayam per hari,” jelasnya.(uni/adi/lik)

Admin
Penulis