JAKARTA - Sosok Sujiatmi Notomihardjo nampak tecemin dalam pribadi Presiden Jokowi. Kesederhanaan dan kerja keras. Prinsip ini yang kerap ditunjukkan Presiden dalam memimpin bangsa. Pesan Sujiatmi akan selalu tertanam dalam diri Jokowi.
Ya, cerminan kerja keras dan selalu mengedepankan kejujuran selalu diajarkan Sujiatmi dan suami dalam mendidik keempat anaknya. Kini, Sujiatmi sudah tiada. Dia wafat meninggalkan empat orang anak, sembilan cucu, dan tiga cicit, di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Kota Solo, Jawa Tegah, Rabu (25/3) pukul 16.45 WIB.
https://www.youtube.com/watch?v=B8N6Mgm01Zs
Almarhumah meninggal dunia pada usia 77 tahun karena sakit yang telah diidapnya selama empat tahun. Jenazah dimakamkan hari ini Kamis (26/3), pukul 13.00 WIB di Pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Seiring dengan kabar wafatnya ibunda Presiden, beragam kalangan mulai dari pejabat hingga publik menyampaikan duka cita melalui media sosial dan mendoakan agar almarhumah ibunda Kepala Negara husnulkhatimah.
Lantas, seperti apakah sosok ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo? Sujiatmi, lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 15 Februari 1943 dan wafat pada usia 77 tahun. Sujiatmi merupakan anak dari pasangan keluarga pedagang kayu, yakni Wirorejo dan Sani.
Sujiatmi adalah anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara. Meskipun ia satu-satunya anak perempuan, orang tuanya tidak pernah membeda-bedakan perlakuannya terhadap anak-anak mereka.
BACA JUGA: SELOKATON TEMPAT PERISTIRAHATAN TERAKHIR
Segala didikan yang diterima Sujiatmi dari orang tuanya, diterapkan pula olehnya dalam mendidik anak-anaknya. Sujiatmi sudah menikah di usia muda dengan sang suami, Widjiatno Notomiharjo, kawan sepermainan kakak Sujiatmi, yang tiga tahun lebih tua darinya.
Orang tua Widjiatno Notomiharjo tinggal di Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, sekitar 25 kilometer dari Boyolali. Keluarga besarnya merupakan Lurah Kranggan.
Sujiatmi dan Widjiatno menikah dalam usia muda, pada 23 Agustus 1959. Kala itu, Sujiatmi masih berusia 16 tahun, sedangkan Widjiatno berumur 19 tahun.
Keduanya menikah meskipun belum lulus sekolah. Namun, pada masa itu, perempuan berusia 16 tahun sudah jamak yang menikah. Banyak pula kawan-kawan Sujiatmi yang lebih belia sudah menikah lebih dahulu.
Setelah menikah Sujiatmi dengan suaminya Widjiatno Notomihardjo, pada akhirnya juga mulai merintis usaha kayu di Solo, mengikuti jejak orang tuanya. Pada awal pernikahannya, Sujiatmi dan mendiang suaminya itu sempat mengalami kesulitan keuangan.
Berkat kegigihan, kerja keras dan kesederhanaan yang melekat dalam pribadinya, Sujiatmi dan suami dapat membesarkan keempat anaknya hingga sukses.
Dalam sebuah artikel wawancara yang dibagikan dalam laman www.kemdikbud.go.id, semasa hidupnya Sujiatmi tidak pernah membeda-bedakan keempat anaknya, yakni Joko Widodo, Iit Sriyantini, Titik Relawati, dan Ida Yati.