News . 23/03/2020, 09:58 WIB
JAKARTA - Pemerintah diminta untuk menjamin keselamatan relawan medis dalam upaya menangani mewabahnya COVID-19. Untuk mempercepat mendapatkan relawan medis, Pemerintah diminta untuk menggandeng akademi keperawatan dan fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri dan swasta.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta pemerintah menggandeng akademi keperawatan dalam merekrut relawan penunjang medis penanganan pasien COVID-19.
"Kami menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan akademi-akademi keperawatan untuk mencari relawan penunjang tenaga medis rumah sakit darurat COVID-19. Mahasiswa keperawatan di tingkat akhir bisa didorong untuk mendaftarkan diri," ujarnya di Jakarta, Minggu (22/3).
"Selain itu para mahasiswa kedokteran juga bisa dilibatkan dalam upaya menutupi tenaga medis untuk menangani pasien COVID-19," ujarnya.
Senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian. Dia menegaskan keselamatan para mahasiswa yang menjadi relawan adalah yang utama, sehingga sebelum terjun harus dilengkapi dengan APD dan diberikan pembekalan lagi.
Disarankannya, para relawan lebih dulu diarahkan sebagai edukator dan komunikator kepada masyarakat, yakni membantu pemerintah mensosialisasikan pencegahan kepada masyarakat, jangan langsung turun ke rumah sakit menangani kasus corona.
"Atau para relawan dapat menjadi pengganti sementara para dokter dan tenaga kesehatan yang sedang sibuk menangani pasien terpapar virus coron," katanya.
Dia juga meminta Mahasiswa yang bersedia menjadi relawan akan diberi insentif dan sertifikat dari Pemerintah, untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program Co-As atau sebagai satuan kredit semester.
"Mungkin para mahasiswa yang sedang Co-As ini bisa dikerahkan sesuai kemampuannya, misalkan membuka konsultansi untuk menangani keluhan penyakit ringan. Tidak ideal memang, tapi ini darurat. Serahkan ke kampus yang lebih memahami sejauh mana kemampuan mahasiswanya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) Andre Rahadian mengatakan kegiatan relawan penanganan COVID-19 dapat dijadikan praktik kerja bagi mahasiswa tingkat akhir.
"Kita juga mengundang bukan hanya dokter, tapi juga mahasiswa tingkat akhir sesuai dengan instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa ini bisa dianggap sebagai praktik kerja," katanya.
Andre juga mengajak seluruh masyarakat yang ingin bergabung sebagai relawan serta mendukung logistik untuk penanganan kesehatan dan bantuan untuk golongan yang kurang mampu.
"Kepada semua relawan untuk menyatukan semua tenaga dan sumber daya untuk membantu penanganan COVID-19 ini," katanya.
Dalam menghadapi penyebaran COVID-19, peran pemerintah harus didukung oleh seluruh masyarakat. Bersama dengan pemerintah, para relawan menyatukan semua tenaga dan sumber daya yang ada untuk membantu percepatan penanganan pandemi tersebut di Tanah Air.
Ia mengatakan, semua relawan yang berasal dari alumni perguruan tinggi, organisasi profesi, dan mahasiswa tingkat akhir dapat bergabung sebagai tenaga medis, tenaga administrasi dan menjalankan fungsi lain untuk mendukung tenaga medis menangani COVID-19 di rumah sakit.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com