Usut Kelangkaan Gula

fin.co.id - 21/03/2020, 10:52 WIB

Usut Kelangkaan Gula

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Polda Metro Jaya mensinyalir terjadi penimbunan komoditas gula menjelang Ramadan. Pasalnya, harga kebutuhan pokok ini meroket di beberapa pasar di Jakarta, bahkan gula sempat mengalami kelangkaan di ritel modern.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengaku prihatin atas kondisi tersebut. Ia memastikan pihaknya bakal terus melakukan pengawasan dan penyelidikan pada hambatan sejumlah kebutuhan pangan pokok.

"Gula ada kenaikkan, ini tentunya jadi keprihatinan kami. Kami dari Satgas Pangan akan melakukan upaya-upaya, kami akan melakukan penyelidikan, kenapa gula ini langka. Ini dimungkinkan bisa juga karena penimbunan," ungkap Nana saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (20/3).

Kendati demikian, ia menyampaikan stok gula dalam ambang batas aman. Bulog serta Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, jelas Nana, telah menyatakan stok kebutuhan pangan cukup sampai tiga bulan ke depan. Karenanya, ia meminta masyarakat tidak melakukan belanja panik atau panic buying lantaran epidemi corona.

"Sampai saat ini ketersediaan pangan, kita punya stok lebih dari cukup. Jadi masyarakat tidak perlu resah dengan isu-isu yang beredar," ujar Nana.

Harga gula berdasarkan laman Pusat Informasi Harga Strategis Nasional (PIHSN) mencapai Rp 18.750 perkilogram di Pasar Keramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/3). Harga tersebut lebih mahal Rp 6.000 dibanding Januari sebesar Rp 12.500.

Kenaikan itu dinilai Nana masih dalam ambang batas wajar. Kendati demikian, Nana akan menekan harga gula pasir di pasaran, dengan PMJ dan Bulog DKI Jakarta mendistribusikan sebanyak 10 ton gula pasir ke Pasar Palmerah.

"Ada 10 ton yang didistribusikan di lima pasar setiap hari. Dan akan berlaku sampai dengan menjelang hari raya," pungkas Nana.

Terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya Arief Nasrudin mengamini pernyataan Kapoda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Dikatakannya stok pangan di DKI Jakarta masih aman, termasuk untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Stok pangan di Jakarta aman. Kalau pasokan dan permintaan normal, Insya Allah bisa kita lalui," katanya.

Untuk memastikan pasokan pangan di Jakarta aman, Arief mengimbau masyarakat Ibu Kota Jakarta untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah.

Bila memang harus terjadi penutupan pasar karena ada isolasi lokal, Arief mengatakan ada solusi untuk memindahkan pasar tersebut ke pasar lain yang lokasinya berdekatan.

"DKI Jakarta memiliki 155 pasar di bawah PD Pasar Jaya. Kalau ada yang ditutup, maka akan dipindahkan ke pasar terdekat. Kita memiliki keuntungan karena pasar di Jakarta tidak berjauhan," ujarnya.

Dia juga mengimbau agar ibu hamil dan orang yang sedang sakit tidak pergi ke pasar. Orang tua juga lebih baik tidak mengajak anaknya saat berbelanja di pasar.

"Itu arahan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasokan pangan di Jakarta masih aman. Jangan panik dan jangan berbelanja berlebihan," katanya.

Admin
Penulis