News . 20/03/2020, 07:33 WIB
VALLADOLID - Keputusan pemerintah untuk melakukan tes virus korona kepada sejumlah pemain dan staff klub La Liga mendapat pertentangan. Real Valladolid, Osasuna dan Eibar merupakan klub papan atas Liga Spanyol yang menolak tes tersebut. Padahal tes yang disediakan pihak La Liga itu gratis.
"Memang benar bahwa La Liga memberikan tes kepada kami, tetapi kami belum menggunakannya karena alasan medis dan sosial," terang juru bicara Real Valladolid, David Espinar kepada ESPN, Kamis (19/3) .
Espinar mengaku alasan penolakan ini karena ia tak menemukan pemainnya mengalami gejala-gejala terkena virus korona. "Tidak ada pemain kami yang memiliki gejala dan kami percaya ada kelompok lain yang tidak mampu lebih membutuhkannya. Mereka adalah orang-orang yang harus mendapat prioritas," terangnya.
Terpisah, klub La Liga lainnya, Eibar malah menyumbangkan alat tes mereka kepada otoritas kesehatan Provinsi Basque. Osasuna memilih untuk tidak menggunakan tes mereka karena skuat mereka belum menunjukkan gejala.
Penolakan ini membuat Presiden La Liga Javier Tebas berang. Menurut pria yang vokal menyuarakan tes kepada pemain La Liga menyebut tiga klub tersebut tidak profesional. Hingga muncul anekdot bahwa para pemain La Liga yang dianggap menempatkan diri sebagai warga negara kelas satu di Spanyol dan kebal terhadap virus apapun.
"Keinginan mereka untuk menolak sungguh tidak profesional. Ini bukan saatnya untuk berbicara tentang patriotisme atau bicara siapa yang lebih patriotik," kata Tebas kepada wartawan. "Kami sudah melakukan tes sejak Kamis pagi dan kami sudah menyewa layanan swasta. Kami semua bekerja untuk kompetisi ini," tambahnya.
Ya, setelah virus membuat Serie A ditunda, La Liga langsung menyewa layanan medis swasta untuk memasukkan 500 tes virus korona sebelum pemerintah menyebut keadaan darurat nasional alias lockdown, Sabtu (14/3) lalu.
"La Liga memiliki kewajiban untuk menyewa layanan ini. La Liga telah dan akan terus bekerja sama dengan masyarakat dan dengan banyak isu yang berkaitan dengan virus corona. Tidak ada warga negara kelas satu dan kelas dua," tandasnya.
Sekedar diketahui, Spanyol merupakan negara Eropa kedua yang paling parah terpukul virus corona setelah Italia. Mereka menutup diri dari dunia luar seluruh kegiatan olahraga di negara itu pun dihentikan sementara hingga awal bulan April. Sebanyak 13,716 warganya terpapar virus Covid-19 dan 598 lainnya meninggal dunia. (fin/tgr)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com