Industri Farmasi Jangan Lembek!

fin.co.id - 12/03/2020, 03:52 WIB

Industri Farmasi Jangan Lembek!

Kemenperin mencatat, pada kuartal IV tahun 2019, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mampu tumbuh 18,57% atau melonjak drastis dibanding pertumbuhan kuartal III-2019 yang menyentuh angka 9,47%. Capaian tersebut juga melampaui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,97% pada kuartal IV-2019.

BACA JUGA: Partai Demokrat Gelar Kongres 14-16 Maret

Sementara itu, nilai PDB industri kimia, farmasi, dan obat tradisional pada kuartal IV tahun 2019 mencapai Rp22,26 triliun, melonjak dibanding kuartal III-2019 sebesar Rp20,46 triliun. Berikutnya, sepanjang tahun 2019, nilai ekspor produk industri farmasi dan obat tradisional menembus hingga USD597,7 juta, naik dibanding perolehan di tahun sebelumnya sekitar USD580,1 juta.

”Artinya, dari capaian-capaian tersebut, industri farmasi merupakan salah satu sektor yang memiliki kinerja gemilang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional,” ujar Agus. Guna menekan defisit neraca dagang di sektor industri farmasi, Kemenperin memacu tumbuhnya industri di sektor hulu atau produsen bahan baku, karena nilai tambah produk farmasi akan meningkat jika sektor hulu dan hilir terintegrasi.

”Untuk mengembangkan industri hulu dan penghasil produk substitusi impor, memang perlu investasi. Dalam hal ini, pemerintah telah memfasilitasi melalui pemberian insentif fiskal, di antaranya berupa tax allowance dan tax holiday. Selain itu, serta super tax deduction yang diberikan bagi industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi dan menciptakan inovasi melalui kegiatan R&D,” tandasnya.

BACA JUGA: Hoaks, Pasien Corona Dirawat di RSUD Tidar

Produk farmasi hasil karya anak bangsa yakni obat herbal modern dan obat diabetes, kembali menembus pasar ekspor baru. Produk-produk farmasi Dexa Group ini, akan diekspor secara berkelanjutan selama lima tahun mendatang ke Kerajaan Yordania dan Republik Palestina melalui penandatanganan kerjasama supply agreement antara Dexa Medica yang merupakan bagian dari Dexa Group dan kedua partner.

Penandatanganan supply agreement ini dihadiri dan disaksikan oleh Kepala Badan POM RI Ibu Penny K. Lukito dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Republik Palestina Bapak Andy Rachmianto Oktober 2019 lalu. Ada dua kerjasama ekspor yang disepakati di acara penandatangan yang berlangsung pada acara pertemuan Kerjasama Selatan-Selatan, pada 5 Oktober 2019, di Hotel Rotana, Amman, Yordania.

Yang pertama, supply agreement antara Dexa Medica dan Al Noor Drugs Store - partner perusahaan farmasi dari Kerajaan Yordania untuk obat diabetes Metformin Sustained Release serta beberapa produk injeksi, hasil pengembangan ilmuwan dari Dexa Group, dan juga obat herbal modern yakni HerbaKOF untuk obat batuk, HerbaVOMITZ untuk meredakan kembung dan mual, HerbaPAIN untuk meredakan nyeri, HerbaCOLD untuk meringankan pilek dan sakit tenggorokan, serta Stimuno untuk daya tahan tubuh.

Sementara kesepakatan lainnya adalah supply agreement antara Dexa Medica dan Anajah Medical Company & Pharmaceutical Palestina untuk produk obat herbal modern (HerbaKOF, HerbaVOMITZ, HerbaPAIN, HerbaCOLD, Stimuno) hasil karya ilmuwan Dexa Laboratories Biomolecular Sciences (DLBS) di Cikarang, Jawa Barat. (dim/fin/ful)

Admin
Penulis