INDIHIANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya menerima audiensi Gabungan Barudak Tasikmalaya (Gabrutas). Audensi tersebut mengenai penanganan geng motor yang kerap kali meresahkan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Ketua Dewan Pembina Gabrutas H Nanang Nurjamil mengaku beberapa pekan ini aksi gerombolan pemuda bermotor tanpa helm dan knalpot bising selalu konvoi. Mereka juga membuat keonaran di beberapa jalan protokol Kota Tasikmalaya. Aksi tersebut meresahkan warga. Pihaknya melakukan audiensi kepada DPRD Kota Tasikmalaya dengan mengajukan 12 item untuk penanganan tindakan anarkis atau kebrutalan geng motor, sehingga menciptakan rasa aman masyarakat.
"Audiensinya kita sudah diterima oleh DPRD Kota Tasikmalaya, terkait fakta-fakta peristiwa aksi kebrutalan geng motor yang kerap kali melakukan kriminalitas. Maka perlu ada tindakan khusus dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, baik eksekutif dan legislatifnya untuk penanganan geng motor tersebut," kata dia kepada wartawan, Selasa (10/3).
BACA JUGA: Menteri Kesehatan Inggris Terpapar Virus Corona
Pihaknya pun sudah mengutarakan 12 item tentang tuntutan penanganan geng sepeda motor. Diantaranya pemerintah daerah harus memasang CCTV dan penerangan jalan umum (PJU) di 23 titik yang lokasinya rawan. Selanjutnya, Polsek dan Polres Tasikmalaya Kota menyiapkan saluran online untuk menampung pengaduan warga masyarakat."Jadi ketika warga masyarakat ada kriminalitas yang dapat membahayakan langsung melalui nomor itu sampai ke Polsek dan Polres," ujarnya. Selain itu, masyarakat dilibatkan dengan tim jalur atau jaga lembur yang anggotanya yaitu RT, RW dan lainnya.
Ia pun meminta segera ditindaklanjuti dalam tataran teknis dan regulasi. Karena berdasarkan fakta di Kota Tasikmalaya saat ini berada keadaan yang kurang kondusif. Di mana tingginya aksi kebrutalan geng motor.
"Harapnya 12 item tadi bisa segera ditindaklanjuti sehingga Kota Tasik terbebas dari segala bentuk ancaman bahaya, terutama yang dilakukan berandalan geng motor, sehingga dapat membersihkan dari tindakan kriminalitas dan kemaksiatan," katanya.
Setelah melakukan audiensi, kata dia, karena ada kesanggupan dari DPRD dan pihak berwajib, maka pihaknya sementara waktu tidak k melakukan turun ke jalan untuk menyisir berandalan geng motor.
"Jadi sepenuhnya sudah diserahkan aparat keamanan, sambil kita memonitoring sudah sejauh mana penindakan dan penangkapan yang dilakukan oleh mereka (aparat keamanan, Red)," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH menjelaskan masukkan dari masyarakat harus diapresiasi, apalagi ketika menjadikan Kota Tasikmalaya itu nyaman dan aman. Ia pun membuka kepada masyarakat yang ingin mengaspirasikan kepada wakil rakyat.
"DPRD mengapresiasi atas Gabrutas yang peduli dengan Kota Tasikmalaya agar menjadi tertib dan aman. Tentunya audiensi ini, kita bawa dan dirembukkan bersama dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Red)," katanya.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Tasikmalaya Kota Kompol Shohet menyatakan untuk penanganan geng motor, pihaknya melakukan patroli, sosialisasi dan razia.
“Hal itu sudah dilakukan (penangan geng motor, Red), buktinya data kami bisa dipertanggung jawabkan selama 2018 sampai 2020 itu ada 18 perkara yang masuk dan di dalamnya ada 30 tersangka yang kita proses,” ujarnya. (riz)