Cuci Tangan Tak Membunuh Virus

fin.co.id - 07/03/2020, 04:51 WIB

Cuci Tangan Tak Membunuh Virus

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

Sebagai bentuk rekomendasi, ia menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi cairan yang hangat dimana sekaligus mampu membersihkan saluran napas. Ini tidak berlaku untuk yang dingin sebab akan membuat kuman betah.

Apalagi, katanya, minuman hangat, bahkan memiliki efek sebagai salah satu pengencer dahak sehingga akan cukup efektif membersihkan saluran pernapasan tersebut.

Hal berbeda diungkapkan Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Dia mengatakan hingga kini tidak ada bukti virus corona masuk ke dalam kategori penyakit zoonotik atau dapat menular melalui hewan ke manusia.

"Sampai sekarang tidak terbukti bahwa corona itu adalah penyakit zoonotik. Artinya bukan ditularkan dari hewan ke manusia," kata dia.

Kejadian di Wuhan, China, kata dia, awalnya diduga hewan merupakan salah satu penyebab penyakit itu menular ke manusia. Namun, setelah dilakukan penelitian hal itu sama sekali tidak terbukti.

Sementara itu, Kemenkes Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes yang juga juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes tengah memeriksa 227 orang yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Sampai semalam kita menerima 227 spesimen yang dikirim dari 61 RS di 25 provinsi. Ini kasus Pasien Dengan Pengawasan, dari keseluruhan ini sudah termasuk dua kasus positif, yaitu kasus 1 dan 2 yang sudah di RS," katanya.

Jumlah tersebut bertambah dari Kamis (5/3) yang 156 spesimen dari 35 RS di 23 provinsi.

"Dari 227 tersebut juga ada 13 kasus 'suspect' yang sudah berada di RS dan dalam kondisi diisolasi, sedangkan sisa lainnya negatif," kata dia.

BACA JUGA: Taat Pajak, Tuntaskan Kemiskinan

Dari 13 orang yang masuk dalam kategori "suspect", ada empat orang yang sempat melakukan kontak dekat dengan kasus 1 dan 2 di Depok. Keempatnya juga memiliki tanda-tanda influenza sedang dengan suhu tubuh 37,6 derajat Celcius dan dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

"Dari 227 PDP ini mereka adalah orang-orang dengan riwayat perjalanan ke negara lain dan kemudian jadi sakit meski 'close contact' dengan kasus positif tidak jelas," katanya.

Dikatakannya juga rumah sakit-rumah sakit di daerah juga sudah memiliki ruang isolasi meski standarnya tidak sama dengan RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

"Ruang isolasi tidak dimaknai seperti di RS rujukan pusat dan tertinggi. Ruang isolasi hanya memisahkan yang sakit dan lingkungannya, tempat fasilitas untuk memisahkan pasien (yang diduga terkena COVID-19, red.) dengan pasien lain, jadi hanya butuh satu ruang jadi RS dan RS di daerah pasti mampu," katanya. (gw/fin)

Admin
Penulis