185 Bangunan Sekolah Dasar di Kabupaten Tegal Rusak Berat

fin.co.id - 28/02/2020, 13:15 WIB

185 Bangunan Sekolah Dasar di Kabupaten Tegal Rusak Berat

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SLAWI – Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono mengakui saat ini masih ada 185 bangunan sekolah dasar yang mengalami rusak berat. Pemkab Tegal secara bertahap akan merenovasi bangunan tersebut agar bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono, Kamis (27/2) mengungkapkan,data yang diminta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, langsung dianalisa Bappeda. Hasilnya, jumlah sekolah dasar di Kabupaten Tegal mencapai 632 bangunan. Dari jumlah tersebut, 185 mengalami rusak berat.

“Total ada 632 bangunan sekolah dasar. Dari jumlah itu, ada 185 bangunan yang kondisinya sudah rusak berat,” katanya.

Selain rusak berat, tambah Joko, ada 50 bangunan sekolah dasar yang belum pernah mendapat bantuan sama sekali. Padahal bangunan tersebut sudah berusia kurang lebih 20 tahun. Ada juga bangunan sekolah dasar yang sudah lebih dari 20 tahun baru mendapat bantuan. Sementara, bangunan sekolah dasar yang usia bangunannya kurang dari 20 tahun tetapi sudah direhab berjumlah 115.

“Kalau jumlah ruang kelas ada 4.403, yang rusak berat ada 573 ruangan. Dengan rincian, belum pernah mendapat rehab 163. Mendapat rehab setelah usia bangunan lebih dari 20 tahun, ada 51 ruang kelas dan usia bangunan kurang dari 20 tahun ada 358 yang sudah direhab,” tambahnya.

Prioritas utama Pemkab Tegal, lanjut Joko, adalah segera memperbaiki bangunan sekolah dasar yang mengalami rusak berat dan belum pernah mendapat perbaikan.

Selanjutnya baru bangunan yang sudah berusia 20 tahun lebih tapi belum tersentuh perbaikan. Data ini, diakuinya belum bisa melihat tingkat keparahan kerusakan. Karena harus ditinjau langsung ke lokasi dan didokumentasikan terlebih dahulu.

Untuk saat ini, usia bangunan dan waktu rehab sudah terdata dengan baik oleh Bappeda. Baik bangunan sekolah dasar maupun puskesmas, sehingga rehab bangunan akan mengacu pada data base yang ada. (guh/ima)

Admin
Penulis