LONDON - Bagi Frank Lampard, ada dua kekalahan yang menyakitkan dalam debut kepelatihannya bersama Chelsea. Di matchweek pertama Liga Primer, The Blues, julukan Chelsea, harus menerima kekalahan telak 0-4 dari Manchester United di Old Trafford (11/8/2019). Situasi tersebut terulang dini hari kemarin (26/2), Bayern Munchen sukses menggulung Oliver Giroud dkk tiga gol tanpa balas di Stamford Bridge, London.
Sejak peluit babak pertama berbunyi, Chelsea bermain bak tim semenjana. Mereka benar-benar kesulitan keluar dari pressing permaianan Bayern. Chelsea yang mengandalkan skema 3-4-2-1 saat menang melawan Tottenham Hotspur, hanya mendapat penguasaan bola sebesar 37 persen. Sembilan percobaan dengan tiga yang on target tak ada satu pun yang menjadi gol.
Armada Chelsea benar-benar kalah kelas. Seluruh gol yang masuk ke gawang The Blues tercipta di babak kedua, dua dicetak oleh Serge Gnabry dan satu oleh Robert Lewandowski. "Jujur kami harus mengakui, mereka (Bayern) unggul di semua lini. Ini laga yang menyakitkan, kami memang kalah kelas," ujar Lampard dalam konferensi pers, kemarin. "Kami memang kalah level, dan di depan anak-anak muda (pemain muda Chelsea) kami, akan saya ingatkan bahwa ini Liga Champions, bukan Premiere League atau Piala Liga," paparnya dilansir dari BT Sport.
Bayern memang perkasa, dari total 16 tembakan, enam di antaranya melesat tepat di depan kiper Chelsea, Caballero. Total, separuh sepakan on target menjadi gol. Lampard menyebutnya sebagai, kekecewaan yang mendalam. Dari catatan Whoscored, dua gol yang dicetak Bayern terjadi dalam rentang waktu tiga menit. Pada menit 51 dan 54 dan aktornya adalah pemain yang pernah ditolak Arsenal, Serge Gnabry
Sisanya dicetak Robert Lewandowski di menit ke-76. Hasil ini menjadi membuat kans Chelsea untuk lolos sangat kecil. Chelsea butuh menang dengan selisih empat gol pada leg kedua di Allianz Arena, markas Bayern.
Die Roten, julukan Bayern, akhirnya mampu menuntaskan misi balas dendam untuk menghapus kenangan pahit di final 2012 silam. Energi yang mereka bawa dalam laga kemarin sama seperti menghancurkan Tottenham 7-2, Oktober 2019 silam.
Lampard memang tak mau banyak mencari alasan untuk sesumbar akan membalikkan angka di Allianz Arena, kandang Bayern. Gelandang berharganya, Jorginho terpaksa absen di leg kedua setelah menerima kartu kuning. Termasuk full back Marcos Alonso terkena kartu merah setelah tayangan VAR memperlihatkan sikunya melibas tubuh Lewandowski.
Dua gelandang jebolan Chelsea, Ross Barkley dan Mason Mount yang berada di belakang Olivier Giroud, terlihat memiliki kualitas yang jauh. Ancaman dari Chelsea hanya bersifat sporadis. Kendati Giroud mampu impresif saat mengalahkan Spurs, minggu lalu, namun gerakan striker Prancis itu mampu dihalau bek tengah Bayern, Jérôme Boateng dan David Alaba untuk menekan permainan.
Tammy Abraham tidak terlihat fit setelah menggantikan Giroud, hanya berlaga tak ubahnya pemain amatir. Ia terlihat meringis memegangi hamstringnya dalam laga tersebut. Ya, lini tengah Chelsea memang cukup pincang setelah beberapa pemain kunci mereka seperti N'Golo Kante dan Christian Pulisic mengalami cedera. Chelsea sebenarnya sudah bisa membeli pemain di bursa transfer musim dingin kemarin, namun The Blues tidak mendatangkan satu pemain-pun.
Mantan pemain Chelsea, Joe Cole menilai bahwa kekalahan itu karena Chelsea tidak punya skuat yang mumpuni saat ini. Cole yang juga ikut andil saat mempermalukan Bayern di perempat final 2003/2004 menilai bahwa Chelsea memang layak kalah di laga ini karena mereka tidak punya skuat yang bisa mengimbangi permainan Munchen. "Ada roman keputusasaan yang saya lihat dari wajah Lampard semalam," ujarnya kepada BBC.
Menurutnya, jendela transfer musim panas ini menjadi kesempatan Chelsea mencari pemain mumpuni untuk menghadapi tim kaya pengalaman seperti Bayern Munchen."Apakah cukup Chelsea mengandalkan Olivier Giroud yang berusia 32 tahun sebagai target man? saya kira itu hal yang sia-sia saja," ujarnya. "Chelsea seperti kehabisan bensin di babak kedua. Jadi perekrutan pemain mereka benar-benar mempengaruhi performa tim," tandasnya.