News . 25/02/2020, 00:12 WIB
Nah, di partai puncak ternyata terjadi laga ulangan. Tim putra All-Star kembali ditantang SoCal Buzz (George). Kedua tim sebelumnya sudah pernah bertemu di fase grup (pool B). Tim putra All-Star berhasil mengalahkan SoCal Buzz (George) lewat pertandingan dramatis, 49-48. Laga ulangan yang terjadi di partai final pun lebih panas. Apalagi orang tua siswa yang hadir menjadi suporter kerap melancarkan protes ke wasit. Begitu pula pelatih SoCal Buzz (George) kerap masuk ke lapangan protes, dan itu dibiarkan begitu saja oleh wasit.
Sebenarnya laga ini berjalan seru. Sayangnya, protes-protes yang tidak perlu dari pinggir lapangan membuat suasana pertandingan panas. Tim putra All-Star sebenarnya membuka skor lebih dulu. Mereka sempat unggul dengan margin 8 poin di awal laga, sebelum akhirnya terus terkejar. SoCal Buzz akhirnya berhasil mengejar ketertinggalan. Giliran tim All-Star yang berupaya menyamakan kedudukan. Sayangnya, anak-anak All-Star malah terlihat bermain tidak lepas. Mereka tampak seperti tertekan untuk segera menyamakan kedudukan. Ditambah lagi keputusan wasit yang kerap merugikan tim putra All-Star.
Mario Davidson yang sebelumnya menjadi pahlawan di laga lawan SoCal Buzz di penyisihan grup, Minggu malam (23/2) justru antiklimaks. Mario kerap menyianyiakan peluang yang sebenarnya 99 persen bisa menjadi poin. Offensive Rebounds yang pada laga-laga sebelumnya terlihat luar biasa, kali ini tak tampak. Itulah yang membuat lawan terlihat tak tertekan. Tim putra All-Star pun akhirnya terus tertinggal dengan margin lebih dari 6 poin.
Yang membuat laga ini kurang sportif adalah, wasit menghentikan laga begitu saja ketika waktu pertandingan menyisahkan beberapa detik. Tim putra All-Star pun harus mengakui keunggulan SoCal Buzz (George) dengan skor 42-32. Head coach tim putra All-Star 2019, Dhimas Aniz mengaku anak asuhnya kepancing emosi karena adanya aturan-aturan yang berbeda di turnamen tersebut. “Tidak mudah memang mengendalikan emosi dalam kondisi seperti ini. Apalagi ketika terjadi benturan-benturan dan keputusan wasit tidak sesuai yang kita harapkan,” ujar pelatih kelahiran 20 Juli itu.
Dhimaz sebenarnya sudah mempersiapkan anak asuhnya untuk menghadapi pertandingan terberat di turnamen ini. Termasuk lawan SoCal Buzz (George) sekalipun. “Namun memang kita lihat bersama tadi di lapangan, ada kejadian-kejadian di luar kendali kita. Tapi saya tidak menyalahkan siapapun itu, saya sebagai coach harus bisa menerima kekalahan ini dan mengevaluasinya,” ujarnya. (fin/ful)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com