SERANG – Pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, namun perlu ada keterlibatan dari pihak swasta seperti perusahaan melalui program corporate social responsibility (CSR). Namun dari sekian banyak perusahaan yang ada di Kabupaten Serang, baru beberapa perusahaan yang peduli pendidikan, salah satunya PT Cargill Indonesia.
Sekda Pemkab Serang Tb Entus Mahmud Sahiri mengatakan, perusahaan-perusahaan besar di Kabupaten Serang memiliki tanggungjawab untuk membantu Pemkab Serang dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan terutama terkait dengan pembangunan sanitasi di sekolah-sekolah melalui program CSR yang perusahaan miliki
“Pemda punya keterbatasan anggaran sehingga perlu adanya keterlibatan perusahaan dalam membangun fisik terutama terutama sanitasi,” kata Sekda usai membuka acara Kick of Meeting Proyek Prosper II Kabupaten Serang bersama PT Cargill Indonesia dan Yayasan Care Peduli di ruang rapat Saparudin, Pemkab Serang, Senin (24/2).
Ia mengapresiasi pihak PT Cargill Indonesia dan Yayasan Care Peduli yang telah memberikan program CSR-nya untuk membantu masyarakat Kabupaten Serang terutama anak-anak sekolah untuk mendapatkan sarana air bersih dan sanitasi yang memadai.
BACA JUGA: Motivator Dedy Susanto Dilaporkan ke Polisi
“Kami dari pemda menyambut baik program prosper II dari PT Cargill ini. Kita harus bersinergi dan berkolaborasi dalam berbagi perdana dengan Cargill,” ujarnya.Corporate Responsibility Sustainable Development Lead PT Cargill Indonesia Agung Baskoro mengatakan, program prosper II merupakan kelanjutan kegiatan yang sudah dilaksankan PT Cargill Indonesia di Kabupaten Serang sejak 2016. “Untuk prosper II ini pendekatannya lebih pada water, sanitation and hygiene (WAS) yang mengedepankan kepada pembiasaan hidup sehat untuk anak-anak di sekolah dasar,” kata Agung.
Ia mengungkapkan, ada 10 sekolah yang akan dijadikan sasaran untuk prosper II tersebut dengan durasi waktu kurang lebih dua tahun ke depan. “Kita ingin melihat praktek sanitasi yang benar di sekolah seperti apa. Apabila nanti kita lihat ternyata ada masalah suplai air bersih, itu yang kita suport, kita bangun sumurnya. Nanti ada program dokter kecil dan kita bikin kebun sekolah juga,” tuturnya.
Adapun untuk pelaksanaan kegiatan sendiri baru akan dimulai pada pertengahan tahun, namun pihak PT Cargill Indonesia bersama dengan Yayasan Care Peduli sudah memberikan training of trainer (TOT) kepada para guru yang sekolahnya akan dijadikan sasaran proyek prosper II. “Yang jadi isu utama itu kan, rasio ketersediaan toilet dibanding jumlah murid. Idealnya 50 murid satu toilet,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan, untuk mereplikasi program dari PT Cargill Indonesia tersebut, pihaknya memiliki anggaran sebesar Rp1,4 miliar untuk 14 sekolah yang tersebar di 14 kecamatan. Anggaran tersebut turun dari tahun 2018-2109 yang mencapai Rp3 miliar.
"Sekolah-sekolah yang akan dibangun sarana sanitasinya sudah disurvei karena harus ada lahan, dan itu tidak boleh di belakang sekolah. Untuk sekolah yang sarana sanitasinya sudah memadai, belum sampai di posisi 50 persen. Paling baru 40 persen. Sebetulnya semua sekolah sudah ada sarana sanitasinya tapi belum maksimal,” ujarnya. (tanjung/fikri)