DAEGU- Tidak hanya di daratan Cina, ternyata wabah virus corona juga membuat warga Korea Selatan ketakutan setengah mati. Kota Daegu, yang menjadi kota terbesar keempat di Korea Selatan mendadak sepi.
Penyebabnya, warga di sana memilih berdiam diri di rumah daripada mengunjungi mal atau tempat hiburan. Bahkan, jalan-jalan di kota berpenduduk 2,5 juta ini juga telihat lengang.
"Situsi ini seperti ada seseorang menjatuhkan bom di tengah kota ini. Seperti kiamat zombie,” kata Kim Geun-woo, warga Daegu kepada Reuters, Kamis (20/2)
Sepinya kota ini tak lepas dari serangan virus corona baru atau Covid-19. Di sana, kasus baru terjangkit virus corona melonjak menjadi 53 kasus.
Wali Kota Daegu Kwon Young-jin meminta penduduk untuk tinggal di rumah, menyusul beritanya adanya 90 orang dari sekitar 1.000 orang yang menghadiri kebaktian di sebuah gereja menunjukkan gejala Covid-19.
Bencana ini bermula ketika seorang perempuan 61 tahun yang terjangkit Covid-19 menghadiri kebaktian di gereja itu. Wanita yang dikenal sebagai Pasien 31, mengacu kasus ke-31 di Korea Selatan, itu meninggal pada Kamis (20/2). Ini merupakan kematian pertama orang terkena Covid-19 di negeri ginseng.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan menggambarkannya sebagai ’penyebaran super’. "Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Kwon Young-jin kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Kwon mengatakan, semua orang yang menghadiri kebaktian di gereja tersebut akan menjalani pemeriksaan. "Kami telah meminta mereka untuk tinggal di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka," ujarnya.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Kang-lip dalam konferensi pers terpisah seperti dilansir Reuters mengatakan, situasi di sana cukup parah dan memerlukan tindakan segera.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Kamis (20/2), mengumumkan 22 kasus baru. Sekarang, Korea Selatan memiliki 104 kasus Covid-19, terbanyak di luar China.(wsa/fin)