WONOSOBO - Tebing setinggi 15 meter di Dusun Sawangan Desa Sukoreno Kaliwiro tiba-tiba ambrol kemarin. Seorang perangkat desa tewas tertimbun. Korban bernama Suparman (55) warga RT 04/02 Dusun Sawangan Sukoreno merupakan kepala dusun setempat.
“ Korban yang tertimbun merupakan perangkat desa setempat, beliau menjadi kepala dusun ( Kades) sawangan, diduga saat longsor terjadi korban tepat berada di bawah lereng sedang mencangkul,” ungkap Kapolsek Kaliwiro, Iptu Trubus.
Menurutnya, korban seharusnya menjadi peserta rapat, namun ditunggu lama belum juga datang. Kemudian korban diundang melalui pengeras suara, tetapi tidak datang juga. Akhirnya pihak pemerintah desa meminta staf kantor desa untuk menjemput korban dirumahnya.
Namun setelah di datangi kerumah korban ternyata tidak berada dirumah. Atas petunjuk keluarga, korban selanjutnya di cari di kebun miliknya. Sesampainya di kebun, ternyata terdapat longsoran sebuah tebing di lahan milik korban. Setelah di cari korban tidak kunjung ditemukan, tetapi terdapat sepasang sandal milik korban di sekitar material longsor.
“ karena meliaht milik korban sandal di sekitar material longsor. Curiga dan menduga kuat kalau korban tertimbun longsor. Hal tersebut kemudian melaporkan ke pihak kepolisian dan BPBD,",” katanya.
Korban setiap pagi hari pergi ke kebun dengan aktivitas menggali tebing miliknya untuk dijadikan sawah. Namun hingga menjelang siang korban tak kunjung pulang.
Bersama masyarakat, TNI, Polri dan BPBD Wonosobo melakukan evakuasi terhadap korban. Setelah melakukan penggalian, korban akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar Pukul 13.26 WIB.
Sementara itu, Kepala BPBD Wonosono Zulfa Akhsan Alim Kurniawan mengungkapkan, pada saat kejadian sebenarnya tidak sedang hujan, namun beberapa hari ini wilayah Wonosobo diguyur hujan. Sehingga diduga membuat tebing setinggi 15 meter dan lebar 25 meter longsor menimpa korban.
“ Beberapa hari ini hujan terus menerus. Saat korban melakukan aktivitas sedang tidak hujan, tapi malam hari sebelum-sebelumnya hujan. Sehingga dapat dikatakan masa-sekarang ini tebing dan lereng menjadi rawan longsor," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat Wonosobo yang beraktifitas atau rumahnya berada di bawah tebing untuk selalu waspada selama musim hujan ini. Pahami tanda-tanda alam dan cuaca serta jangan mengambil resiko yang bisa berakibat fatal, seperti beraktifitas dibawah tebing yang rawan longsor.
“ jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman karena keluarga tidak menghendaki dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah longsor,” pungkasnya. (gus)