SURIAH - Sebuah helikopter militer Suriah ditembak jatuh oleh pemberontak di barat laut Suriah pada Jumat (14/2). Pesawat itu jatuh di dekat kota Urum al-Kubra, tempat pemberontak yang didukung Turki beroperasi.
"Sekitar pukul 13:40 (1140 GMT), salah satu helikopter militer kami ditembak oleh rudal di pedesaan barat Aleppo, menewaskan semua kru," kata kantor berita negara Suriah SANA, dilansir AFP.
Kelompok pemberontak Front Pembebasan Nasional yang didukung Turki mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dua pilot helikopter tewas.
Insiden ini merupakan yang ke dua dalam seminggu. Tiga hari sebelumnya, helikopter militer Suriah lainnya jatuh di provinsi Idlib dan menewaskan sedikitnya tiga orang. Media Turki menyalahkan pemberontak dalam serangan itu.
Sejak Desember, pasukan pemerintah Suriah telah melakukan serangan ke kantong pemberontak besar di wilayah Idlib barat laut dan bagian dari provinsi tetangga Aleppo dan Latakia. Delapan warga sipil termasuk tiga anak tewas dalam pemboman pada Jumat lalu.
Serangan itu telah memicu gelombang pengungsian terbesar dalam konflik sembilan tahun. Menurut catatan PBB, sekitar 800.000 orang melarikan diri sejak Desember 2019. Di antara mereka, sekitar 82.000 orang tidur ditenda-tenda dengan suhu di bawah nol.
Anggota Eropa Dewan Keamanan PBB menyerukan untuk segera mengakhiri serangan Idlib untuk menyelamatkan ribuan nyawa. "Kami menuntut partai-partai, terutama rezim Suriah dan sekutunya, segera mengakhiri ofensif militer mereka, membentuk gencatan senjata yang asli dan abadi," kata anggota tetap Prancis dan anggota tidak tetap Belgia, Estonia dan Jerman pada Jumat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengancam pemerintah Suriah dalam beberapa hari terakhir, mengatakan serangan itu melanggar kesepakatan 2018 dengan Rusia yang dimaksudkan untuk mencegah operasi militer yang luas. Erdogan pada hari Rabu menuduh Rusia melakukan pembantaian di Idlib. (dal/fin).