MILAN - Sudah lama publik merasakan bahwa semarak duel Juventus kontra AC Milan tak lagi tergolong partai Grande Partita. Ya, gaung pertemuan itu kini tak lagi bergema. Usai tersingkir dari perebutan juara, pada musim 2012–2013, laga Si Nyonya Tua melawan Rossoneri lebih cocok duel medioker versus raksasa.
Namun dalam laga kemarin, Zlatan dkk kembali menunjukkan laga kemarin sebagai partai terhebat. Disaksikan 70 ribu penonton yang memenuhi Stadio San Siro, Rossoneri mampu tampil layaknya tim papan atas. Sarat emosi dan kesedihan.
Di babak pertama, kedua tim sama-sama bertahan. Selang 16 menit usai turun minun, sontekan Ante Rebic berhasil merobek jala gawang yang dijaga Gianluigi Buffon.
Sayangnya, formasi dan gaya permainan seketika berubah menyusul kartu kuning kedua yang diterima sang full back, Theo Hernandez.
Di masa Injury Time, petaka menhampiri Milan. Tendangan akrobatik Ronaldo diblok Davide Calabria menggunakan tangan di dalam kotak terlarang membuahkan hadiah penalti untuk tim tamu. Fans Juve pun sontak berteriak saat Legenda Real Madrid itu sukses mengeksekusi gol penalti ke 10-nya ke gawang Milan.
Sebelumnya, pelatih Milan Stefano Pioli langsung bereaksi. Ia terlihat marah atas keputusan wasit memberi hadiah penalti.
"Ya saya merasakan laga yang tidak fair. Saya merah besar atas itu (penalti). Padahal sebelumnya, Zlatan Ibrahimovic juga mendapat blok tapi tak ada respon dari wasit,” kata Pioli kepada Rai Sport.
Ia mencontohkan bahwa hadiah penalti yang diberikan wasit kepada Milan sama dengan laga Cagliari-Brescia, Agustus lalu. Saat itu, Brescia mendapat hadiah penalti karena wasit melihat pemain Cagliari melakukan hands ball.
“Di sini situasinya sama seperti Calabria yang tidak bisa melihat bola. [Pemain Cagliari] Alberto Cerri, dalam situasi tersebut, melompat dan tidak bisa menyembunyikan tangannya, padahal Anda harus menggunakan tangan ketika melompat," ujarnya.
Kendati seri, terlihat bahwa Milan melakukan tekanan yang masif ke area pertahanan Juve. Milan melepaskan 11 tendangan ke arah Gianluigi Buffon. "Saya sudah melarang kepada pemain untuk tidak tertunduk (tanda kalah) dalam laga tadi. Kami masih ada laga di Turin, dan celah kemenangan itu ada," harap Pioli.
Sementara bagi pelatih Juventus, Maurizio Sarri, kekalahan kemarin membuat perkembangan anak asuhnya menjadi tersendat. Apalagi setelah kalah 1-2 dari Verona, Juventus kini jauh dari kata mengesankan.
"Serangan kami sedikit mengendur. Namun, kita tahu ini karena faktor kesehatan pemain dan saya lihat ini sebagai fase normal," kata Sarri kepada Rai Sport dilansir dari Football Italia.
"Kami kehilangan banyak peluang dari tiga laga sebelumnya. Kami banyak kebobolan, tapi kami yakin ini bukan hal yang perlu dirumitkan," tambahnya.
Pada 4 Maret mendatang, peraig 13 trofi Coppa Italia, akan menjamu Milan di Allianz Stadium. (fin/tgr)