PANGANDARAN - Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata angkat bicara terkait aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru olahraga SMPN 1 Padaherang berinisial AR.
Kepala Sekolah SMPN 1 Padeharang Rahmat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon enggan berkomentar mengenai hal tersebut. “Langsung aja ke Pak AR yah,” ungkapnya kepada Radar,Jumat (14/2).
Dirinya mengaku sedang berada di luar kota dan tidak bisa memberikan komentar. “Maaf ya saya ada tugas di Bandung nih,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menegaskan bahwa aksi pemukulan terhadap murid sekolah tersebut tidaklah dibenarkan. “Nggak boleh, apapun alasannya itu tidak boleh dilakukan,” ungkapnya.
Menurutnya, apapun kesalahan yang dilakukan murid tersebut, seorang pengajar tidak diperbolehkan berperilaku ringan tangan. “Apalagi sampai menampar, sekali lagi tidak boleh,” tegasnya.
Dirinya belum menerima langsung informasi mengenai aksi tamparan itu, namun ia berjanji akan menindaklanjutinya.”Ya kan tugas kita adalah membina, pastinya ada yang baik dan tidak baik, kita harus sabar,” katanya.
Bila si murid yang nakal tersebut, sudah keterlaluan harus diberi peringatan dan jika sudah tidak bisa didik lagi baru dikeluarkan. ”Kalau susah ya dikeluarkan, bagaimanapun melakukan tamparan itu salah,” ucapnya.
Asda III Kabupaten pangandaran Suheryana juga akan menindaklanjuti hal tersebut. “Nanti saya akan tindaklanjuti, termasuk mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan,” terangnya.
Sementara itu, Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdikpora, Kabupaten Pangandaran Nia Kurniawati mengaku hingga saat belum melakukan pemanggilan terhadap AR karena masih menunggu laporan terlebih dahulu dari bawah. “Setelah adanya laporan dari pihak sekolah (SMPN 1 Padaherang) baru kami dan juga team akan melakukan penelusuran dan tindakan sesuai dengan aturan yang ada,“ katanya.
Nia mengatakan pihaknya akan mencoba musyawarah dengan tim tindakan apa yang akan di lakukan serta mencari solusi. “Kita bersama tim dari dinas masih mencari solusi, dan kalau memang dari pihak sekolah itu sendiri tidak melaporkan kejadian tersebut maka sanksi apa yang akan kita berikan,” pungkasnya.
Sementara AR saat dihubungi lewat telepon oleh Radar tidak nyambung. Saat ditanya melalu pesan WhatsApps hanya menjawab salam saja. “Waalaikum salam kang,” tandasnya. (den)