BI Banten Dukung Tiga Langkah Strategis Jaga Inflasi

fin.co.id - 15/02/2020, 12:50 WIB

BI Banten Dukung Tiga Langkah Strategis Jaga Inflasi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SERANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mendukung tiga langkah strategis hasil kesepakatan antara BI dan pemerintah untuk menjaga inflasi 2020 tetap pada kisaran 3,0±1 persen. BI Banten akan senantiasa berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah serta stakeholder lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Tiga langkah strategis itu hasil rapat koordinasi antarpimpinan kementerian dan lembaga yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Kamis (13/2) di Jakarta.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, mencermati tiga langkah strategis yang dirumuskan oleh TPIP, TPID Provinsi Banten akan menurunkannya dalam program pengendalian inflasi di level daerah. "Khusus untuk tahun 2020, TPID Provinsi Banten sebenarnya menyusun beberapa program utama dalam hal pengendalian inflasi daerah," katanya, Jumat (14/2).

Beberapa program yang menjadi fokus utama dalam TPID Provinsi Banten di 2020 adalah optimalisasi kerja sama intra Provinsi Banten, TPID akan berusaha mendorong kerja sama antara daerah produsen, yakni Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang dengan daerah konsumen, yakni Tangerang Raya. Selain itu, pembuatan BUMD Agrobisnis dan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) Banten.

Selanjutnya, mendorong kerja sama antardaerah dengan daerah produsen di luar Provinsi Banten. Kemudian, pembenahan data dan pembuatan skema early warning system untuk peningkatan harga yang di luar kewajaran.

Dalam waktu dekat, lanjut Erwin, BI akan menginisiasi penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) TPID se-Provinsi Banten. Adapun fokus utama yang akan dibahas dalam kegiatan tersebut adalah penyelerasan kegiatan dan program pengendalian inflasi di level pusat dan daerah, pasca adanya arahan tiga langkah strategis TPIP. Selanjutnya, penentuan dan harmonisasi tema pengendalian inflasi daerah Provinsi Banten di 2020 dan persiapan pelaporan tahunan TPID se-Provinsi Banten untuk kebutuhan acara Rakornas TPID di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

BACA JUGA: Astaga, Klinik Aborsi di Jakarta Pusat Telah Gugurkan 903 Janin

Erwin berharap, langkah ini dapat diwujudkan bersama-sama dan juga meyakini bahwa kedepan langkah ini mampu memelihara stabilitas inflasi sesuai sasaran dan memberi daya dukung terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.

Pada pertemuan di Jakarta, Kamis (13/2), menyepakati tiga langkah strategis pengendalian inflasi antara lain menjaga inflasi komponen bergejolak (volatile food) dalam kisaran 4,0±1 persen, melalui memperkuat empat pilar strategi yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif (4K). Ini sejalan dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2019-2021. Implementasi strategi difokuskan untuk menurunkan disparitas harga antarwaktu dan antarwilayah.

"Selain itu, menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan memperkuat kelembagaan pertanian, disertai peningkatan kapasitas, pembiayaan, dan pengembangan ekosistem pertanian digital, termasuk sinkronisasi program dan data," katanya.

Strategi kedua, yakni memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi masyarakat dan ketiga yakni memperkuat koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rakornas Pengendalian Inflasi pada Juni 2020 dengan tema Stabilitas Harga Menuju Indonesia Maju: Sinergi Meningkatkan Ketersediaan Pangan Melalui Korporatisasi dan Digitalisasi UMKM.

Menurutnya, sinergi kebijakan yang ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia dapat menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2019 tetap rendah terkendali pada level 2,72 persen dan berada dalam kisaran sasaran 3,5±1 persen. "Pencapaian ini merupakan terendah selama dua dekade terakhir dan melanjutkan tren terjaganya realisasi inflasi pada kisaran sasaran selama lima tahun terakhir," katanya.

Ia mengungkapkan, inflasi yang terus menurun dan terkendali dalam sasaran dipengaruhi oleh semakin terjangkarnya ekspektasi inflasi dan terjaganya kestabilan nilai tukar yang merupakan hasil dari terus kuatnya koordinasi kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pembangunan infrastruktur terus dioptimalkan sehingga memberikan dampak positif dalam perbaikan konektivitas dan kelancaran distribusi barang dan jasa. Inflasi yang rendah dan stabil mendukung momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

BACA JUGA: Rilis Album Baru saat Valentine, Justin Bieber Sempat Dihantui Rasa Takut

"Hal ini berkontribusi positif dalam menjaga daya beli masyarakat, memberikan insentif bagi penanaman modal termasuk investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian," katanya.

Ia menambahkan, ke depan, pemerintah dan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas harga sehingga inflasi IHK tetap terjaga dalam kisaran sasarannya 3,0±1 persen pada 2020.

"Inflasi yang rendah dan stabil diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia Maju," katanya. (*/skn/aas/ira)

Admin
Penulis