JAKARTA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kabanjahe, Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (12/2) sekitar pukul 12.00 WIB rusuh. Ini setelah warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terlibat bentrok dengan petugas Rutan. Puncaknya, mereka membakar gedung perkantoran. Polisi masih menyelidiki motif kerusuhan itu. Tidak ada tahanan yang kabur dalam insiden tersebut.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Kabag Humas Ditjen PAS) Rika Aprianti menjelaskan, pemicu kerusuhan di Rutan Kabanjahe lantaran ada oknum WBP tidak terima atas upaya pemberantasan narkoba di dalam rutan oleh petugas. Sebelum kerusuhan terjadi, petugas rutan sudah menggeledah kamar hunian sejak Rabu (8/1). Hasilnya, ditemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 30 gram milik 4 tahanan.
"Keempat tahanan itu ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tanah Karo. Atas kejadian itu, petugas Rutan Kabanjahe terus melakukan kegiatan penggeledahan kamar. Bahkan penggeledahan dilakukan setiap hari,” ujar Rika di Jakarta, Rabu (12/2).
Pada Selasa (11/2), 4 orang tersebut dikembalikan ke Rutan Kelas IIB Kabanjahe. Saat itulah, mereka memprovokasi tahanan lainnya. Mereka menentang penggeledahan yang dilakukan petugas rutan.
Puncaknya, pada Rabu (12/2) tahanan yang terprovokasi melakukan pemberontakan kepada petugas rutan. Mereka melakukan pembakaran gedung perkantoran Rutan Kelas IIB Kabanjahe. “Terpantau ruangan yang terbakar. Yaitu ruang pelayanan tahanan dan ruang staf pengamanan,” jelasnya.
Anggota TNI dari Batalyon 125 Simbisa, Polres Tanah Karo, dan petugas Rutan Kabanjahe didatangkan untuk meredakan situasi. “Para tahanan dievakuasi melalui tembok ke rumah dinas Kepala Rutan Kabanjahe. Selanjutnya dibawa ke Polres Tanah Karo,” ucap Rika. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dan luka dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmadja menyatakan polisi masih mendalami motif dan penyebab kericuhan. Dia menyebutkan, dari total napi di Lapas Kabanjahe yang berjumlah 410 Napi, dengan perincian 380 pria dan 30 wanita, yang berhasil dievakuasi sebanyak 314 orang. "Tidak ada napi yang kabur," ujar Dirsan. Polisi dibantu prajurit TNI masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi rutan. Aparat gabungan disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi susulan. Hingga kini, lanjut Dirsan, situasi sudah terkendali.(rh/fin)