JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima penghargaan International Anti-Corruption Award 2020 dari Perdana International Anti-Corruption Foundation (PIACCF). Proses penyerahan dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya Marriot Hotel, Malaysia, Selasa (11/2) malam waktu setempat.
Novel beranggapan, penghargaan tersebut merupakan bentuk dukungan dan penghormatan dunia internasional terhadap pihak-pihak yang berkomitmen untuk memperjuangkan pemberantasan korupsi.
"Hal ini merupakan pencapaian yg luar biasa, yang hanya bisa tercapai atas kerja keras dan konsistensi dalam menindak dan mencegah korupsi," ujar Novel melalui keterangan resminya, Rabu (12/2).
Menurut Novel, penghargaan itu juga merupakan penegasan bahwa isu pemberantasan korupsi bukan hanya sekadar permasalahan masing-masing negara. Namun, telah berkembang menjadi masalah bersama masyarakat dunia.
Ia pun mengapresiasi Pemerintah Malaysia atas peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) sebanyak enam poin pada 2019. Selain itu, dia turut mengapresiasi upaya Pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan kepada para petugasnya dalam melaksanakan tugas untuk memberantas korupsi.
"Saya berharap semoga pegawai KPK, dan para aktivis antikorupsi di Indonesia terus bersemangat untuk berjuang melawan korupsi, di tengah pelemahan terhadap KPK yang sekarang sedang terjadi," kata Novel.
BACA JUGA: Jenazah Korban Corona Wajib Dikremasi
Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menilai, penghargaan yang diberikan kepada Novel merupakan apresiasi atas jasa-jasa para tokoh atas kerja keras, keberanian, dedikasi tinggi, dan komitmen pemberantasan korupsi.Yudi mengatakan, melawan koruptor merupakan perjuangan yang tak mudah. Pasalnya, kata Yudi, para koruptor sebagian besar memiliki banyak uang, jaringan, punya kekuasaan, dan kewenangan.
"Kami turut bangga, karena penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad," ujar Yudi.
Menurut Yudi, Novel mendedikasikan penghargaan tersebut bagi semua pihak yang turut serta dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Termasuk mereka yang telah berjuang melawan upaya pelemahan KPK ketika UU KPK direvisi.
"Pegawai KPK akan menjadikan penghargaan kepada Bang Novel sebagai motivasi dan inspirasi untuk tetap gigih memberantas korupsi apapun yang menjadi penghalang," kata Yudi.
Apresiasi turut diberikan oleh KPK. Pelaksana Tugas Juru Bicara bidang Penindakan KPK Ali Fikri menyatakan, Novel dianggap sebagai sosok yang tepat menerima penghargaan ini. Hal ini lantaran Novel mendapat serangan berupa penyiraman air keras oleh orang tak dikenal sepulang ibadah salat Subuh pada 11 April 2017 lalu. Hingga kini, kepolisian baru bisa menangkap dua pelaku lapangan.
"Otak intelektual yang mendalangi penyerangan terhadap Novel Baswedan belum juga diketahui," ucap Ali Fikri.
Sejak disiram air keras tiga tahun lalu, kata Ali Fikri, kondisi mata Novel Baswedan terus memburuk. Hingga kini, Novel masih harus terus menjalani perawatan ke Singapura. Bahkan, kondisi terkini mata kiri Novel semakin memburuk lantaran hanya bisa melihat cahaya.
"Novel kini terpaksa bertumpu dengan mata kanan yang kemampuan melihatnya tinggal 60 persen, dengan syarat menggunakan lensa khusus," ungkap Ali Fikri.
BACA JUGA: Penolakan Jokowi Jadi Dasar
Ali Fikri mengungkapkan, KPK berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh berbagai pihak yang terus mendukung dan mengawasi penuntasan kasus penyerangan Novel. KPK pun berharap, pelaku penyerangan Novel dapat dihukum dengan seadil-adilnya."Selain itu, KPK berharap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan bisa benar-benar tuntas sampai ke penemuan otak intelektualnya. Hal ini harus dilakukan supaya tidak ada lagi penyerangan terhadap penegak hukum yang tengah menjalankan tugas," tuturnya.