JAKARTA - Turnamen bola basket paling bergengsi di tanah air “Piala Presiden Bola Basket 2019” edisi pertama telah sukses diselenggarakan. Pada turnamen berlangsung di Sritex Arena, Solo, 20-24 November 2019 lalu itu, Satria Muda Pertamina keluar sebagai juara usai mengalahkan Amartha Hangtuah.
Setelah kejuaraan itu berlangsung, harapan demi harapan terus berdatangan untuk turnamen yang diperuntukkan bagi pemain basket lokal tersebut.
Tak terkecuali harapan datang dari Ketua Organizing Committe Piala Presiden Bola Basket 2019, Cahyadi Wanda yang berharap ajang tersebut bisa terus bergulir seperti halnya Piala Presiden Sepak bola yang sudah bergulir empat edisi sejak 2015.
“Kami berharap ke depannya, ajang ini akan terus jadi tradisi yang dilanjutkan. Ke depannya kami akan terus meningkatkan lagi dari sisi kualitasnya, baik dari sisi penayangan, penyelenggaraan, maupun pihak sponsor harus di tingkatkan lagi,” ujar Cahyadi di Jakarta, Selasa (12/2) kemarin.
“Meski piala presiden bola basket 2019 berjalan cukup baik namun kita kan tetap mengevaluasi agar kedepannya lebih baik lagi,” tambahnya.
BACA JUGA: PM Malaysia Beri Penghargaan ke Novel Baswedan
Senada dengan Cahyadi, pemain Satria Muda Pertamina Christian "Coke" Gunawan berharap ke depannya lebih banyak turnamen yang digelar selain IBL.“Kita sebagai pemajn, piala presiden ini bagus banget, karena ini menjadi pemansan bagi kita sebagai pemain lokal. Dan ajang ini juga bisa menambah jam terbang bagi pemain lokal,” ujar Cristian.
Sementara itu Ketua Umum PB Perbasi, Danny Kosasih mengatakan Piala Presiden Bola basket menjadi ajang yang sangat penting bagi para pebasket nasional untuk mengasah kemampuan, mengingat setiap tim tidak diperbolehkan memainkanpara pemian asing mereka. Hal itu membuat talenta lokal memiliki wadah untuk menimba pengalaman.
“Ketika saya melihat Piala Presiden edisi pertama di Surakarta (Solo) ini, para pemain lokal mendapat kesempatan tampil maksimal, karena turnamen ini tanpa pemain asing,” ujar Danny Kosasih.
Senada dengan Danny Kosasih, Direktur Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah turut mengapresiasi gelaran turnamen yang di edisi pertama berhadiah total Rp375 juta tersebut.
Piala Presiden disebut Junas dapat menambal kekosongan kompetisi IBL yang hingga saat ini memang masih punya kekurangan perihal minimnya jumlah pertandingan per musim.
"Semoga semuanya bisa bersinergi karena semua ini bermuara pada satu hal, menyiapkan talenta-talenta atlet terbaik Indonesia," jelas Junas.
Disisi lain, ketua Steering Committee Piala Presiden Bola Basket Maruarar Sirait berharap kesuksesan penyelenggaraan Piala Presiden Bola Basket 2019 bisa menjadi ‘virus’ bagi seluruh pihak untuk bisa menggelar turnamen serupa.
“Mudah-mudahan ini bukan langkah akhir, justur kita berharap ini menjadi langkah awal agar bisa terus menggelar kejuaraan serupa berikutnya,” tutur Maruarar.