Kericuhan PAN Ubah Persepsi Publik

fin.co.id - 12/02/2020, 09:15 WIB

Kericuhan PAN Ubah Persepsi Publik

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Kericuhan saat Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, dikhawatirkan bisa mengubah persepsi publik. Ketidakdewasaan dalam berpolitik hingga turunnya kredibilitas tokoh partai membuat kepercayaan masyarakat menjadi menurun.

Pengamat Politik Emrus Sihombing berpendapat, aksi saling lempar kursi yang terjadi di Kongres V PAN itu, setidaknya menyampaikan dua pesan sekaligus kepada masyarakat. Sebab, hal itu sangat tidak menguntungkan bagi perjalanan politik PAN menghadapi kontestasi politik ke depan dan pelaksanaan kongres itu sendiri.

“Pertama, ketidakdewasaan politik. Peristiwa yang sangat memprihatinkan ini menyampaikan makna kepada publik secara umum di PAN sedang terjadi ketidakdewasaan berpolitik. Secara khusus bagi para politisi yang melakukan tindakan saling melempar kursi di ruang kongres,” kata Emrus di Jakarta, Selasa (11/2).

Suka tidak suka, kejadian ini bisa menimbulkan penilaian publik bahwa PAN belum menjadi partai yang dapat menyelesaikan perbedaan politik antar faksi di PAN secara elegan dan dewasa. Perilaku saling melempar kursi menunjukkan para politisi di PAN masih didominasi oleh emosi.

Padahal, fungsi sebuah partai memberikan teladan, pendidikan dan kedewasaan politik kepada masyarakat. Sekaligus wadah untuk melahirkan pemimpin legislatif dan eksekutif yang mumpuni. “Menurut hemat saya, mereka yang saling melempar kursi tersebut belum memenuhi syarat sebagai anggota dan kader sebuah partai moderen. Hal ini sekaligus menunjukkan belum layak menjadi pemimpin publik. Baik sebagai anggota legislatif maupun pimpinan eksekutif,” beber akademisi Universitas Pelita Harapan tersebut.

Kredibilitas suatu partai politik sangat ditentukan oleh perilaku keseharian para tokoh tersebut ketika menangani berbagai persoalan internal partai. “Jadi, peristiwa yang terjadi Kongres V PAN tersebut tidak hanya evaluasi bagi para pelakunya. Tetapi yang sangat penting merupakan introspeksi bagi para tokoh di PAN sendiri,” jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajat Wibowo menyesalkan terjadinya kekisruhan yang terjadi di arena Kongres V PAN. Dia menilai penyelenggara Kongres seharusnya lebih profesional dalam penyelenggaraan even lima tahunan partai tersebut sehingga kekisruhan tidak perlu terjadi. "Ini pelajaran untuk PAN supaya kedepannya mengatur penyelenggaraan Kongres lebih baik," ujar Drajat. Dia berharap kejadian seperti itu tidak perlu terjadi dalam Kongres PAN kedepan. Sebab, tidak baik untuk partai tersebut.

Diketahui, kericuhan beberapa kali terjadi saat Kongres PAN V di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sekretaris Steering Committe, Saleh Daulay menjelaskan, panitia kongres akan melakukan pengecekan ulang terhadap peserta. Adapun kericuhan yang terjadi di dalam rapat, lanjut Saleh, merupakan dinamika dalam forum tertinggi PAN. Hal ini menyusul kericuhan dalam rapat pleno terkait pembahasan tata tertib kongres yang dipicu sejumlah peserta yang dianggap tak memenuhi aturan mengikuti rapat pleno.(khf/fin/rh)

Admin
Penulis