PANGKALPINANG - Angka kemiskinan dan pengangguran di Bangka Belitung (Babel) turun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dirasakan berbeda oleh anggota DPRD, Dodi Kusdian. Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Babel ini merasakan hal sebaliknya. Katanya, pertumbuhan perekonomian melambat dan menurunnya daya beli masyarakat. Hal itu dirasakan saat berada di tengah masyarakat.
"Laju pertumbuhan ekonomi Babel ini kan melambat, artinya ada penurunan dari tahun 2017 sampai 2019. Kemudian, mereka menyajikan data yang katanya dari BPS bahwa tingkat kemiskinan menurun, kemudian pengangguran menurun, bagi kami ini sangat paradoks," kata Dody seusai rapat pembahasan Raperda perubahan RPJMD bersama eksekutif di Ruang Banggar, Selasa (11/2).
"Karena realita di lapangan, kita lihat saja pedagang pasar terjadi keluhan, omsetnya menurun, orang-orang di kampung juga seperti itu, jadi kami melihat bahwa angka kemiskinan kita ini bukan menurun, logika kita lihat di lapangannya seperti itu," tambah dia.
Oleh karena itu, ia meminta pihak eksekutif dapat menyajikan data yang valid."Bagaimana kita mau mengambil kebijakan kalau dari data yang nggak benar, kami berharap ada data pembanding lah," ujarnya.
"Bisa jadi data BPS itu benar tapi kemudian tahun kapan surveinya, tahun kapan pendataannya, sementara kan kita butuh update, apalagi kita membahas misalnya terkait dengan perubahan RPJMD," timpalnya.
Ia berharap, pada pembahasan Raperda perubahan RPJMD selanjutnya, pihak eksekutif dapat membawa dan menyampaikan data yang lebih lengkap, sehingga nantinya tidak salah dalam mengambil suatu kebijakan.
"Data primer dan data sekundernya harus disiapkan dengan baik," terangnya. (jua)