Jokowi Ancam Pejabat TNI-Polri

fin.co.id - 07/02/2020, 08:51 WIB

Jokowi Ancam Pejabat TNI-Polri

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengancam pejabat TNI-Polri terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus membesar. Dia mengancam pejabat TNI-Polri jika di daerahnya terjadi karhutla.

Ditegaskan Jokowi ucapan tersebut bukan hanya sekadar ancaman melainkan aturan main yang telah disepakati sejak 2016 dan berlaku sampai saat ini.

“Hati-hati pangdam, kapolda, danrem, dandim, hati-hati kapolresnya. Tegas saya sampaikan, pasti saya telepon, ke Panglima TNI , ke Kapolri kalau ada kebakaran di wilayah kecil agak membesar, saya tanya dandimnya sudah dicopot belum,” katanya Hal tersebut diutarakan Presiden Jokowi pada acara Pengarahan Presiden Republik Indonesia tentang Upaya Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020 di Istana Negara Jakarta, Kamis (6/2).

“Kalau sudah membesar pasti saya tanyakan, pangdam sama kapolda sudah diganti belum. Ini aturan main sejak 2016 dan berlaku sampai sekarang supaya yang baru-baru tahu semuanya. Kalau copot gubernur, bupati, wali kota enggak bisa. Bedanya di situ saja,” lanjutnya.

Menurut Jokowi, karhutla merupakan sesuatu yang menjadi kekhawatiran bersama. Sebab karhutla sudah terjadi selama puluhan tahun di tanah air.

“Pak Menko sudah sampaikan betapa berjuta hektare telah terbakar. Di dalam pengalaman saya 2015 betul-betul sebuah kebakaran besar. Sebagai Presiden yang baru saja berapa bulan, tahu-tahu dapat peristiwa itu sehingga kesiapan kita saat itu masih baru melihat lapangannya,” katanya.

Saat itu sekitar 2,5 juta hektare lahan di tanah air terbakar baik lahan gambut dan hutan.

“Begitu 2016 kita berkumpul, baru 2017 turun ini terkecil menjadi 150.000 hektare yang terbakar dari sebelumnya 2,5 juta hektare,” bebernya.

Sayangnya pada 2018 luasan lahan terbakar meningkat menjadi 590.000 hektare.

“Ini ada apa? Sudah bagus-bagus 150 kok naik lagi. 2019 naik lagi jadi 1,5 juta ini apa lagi, apa kurang yang dicopot? Apa kurang persiapan? Kita tidak ingin seperti kebakaran di Rusia,” katanya.

Kebakaran lahan di Rusia dilaporkan mencapai 10 juta hektare, Brazil 4,5 juta, Bolivia 1,8 juta, Kanada 1,8 juta, dan terakhir kebakaran besar terjadi di Australia yang berdasarkan informasi terbaru mencapai luasan 11 juta hektare.

Bahkan disebutkan ada 500 juta satwa yang mati karena kabakaran di Australia sehingga negara itu kehilangan plasna nutfah baik flora maupun fauna.

“Ini yang kita tidak mau, kekayaan yang tak bisa dihitung dengan nilai uang,” katanya.

Oleh sebab itu Presiden mengingatkan kembali jika sampai ada api satu segera padamkan.

“Kita punya Babinsa, kita punya Babinkamtibmas. Beri tahu mereka. Gubernur, bupati wali kota ada kepala desa, beri tahu mereka. Sampai instrumen, infastruktur kita di bawah itu ada. Sehingga kalau ada api satu saja di desa, segera cari ember padamkan,” katanya.

Admin
Penulis