Imbasnya, kata Satria, menurunkan kinerja emiten-emiten ritel yang melantai di bursa saham. Dia mengatakan pertumbuhan konsumsi sejalan dengan laju inflasi.
"Jika angka inflasi di bawah 3 persen ya enggak mungkin konsumsi bisa tumbuh sampai 10 persen. Kecuali ada faktor penunjang, misalnya booming harga komoditas booming," ucap dia.
Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan antisipasi tren perlambatan daya beli masyarakat. Sebab konsumsi rumah tangga merupkana penopang ekonomi dengan porsi 52 persen.
Lanjut dia, ada beberapa hal yang dapat mendongkrak tingkat optimisme konsumen, yaitu penambahan pendapatan dari kenaikan harga komoditas dan realisasi investasi.(din/fin)
