News . 07/02/2020, 04:31 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia memproduksi pesawat tanpa awak alias drone. Targetnya pada 2022 nanti drone untuk keperluan militer tersebut dapat diproduksi secara massal. Namanya juga sudah disiapkan. Yakni Elang Hitam. Rencananya pada 2021 mendatang drone tersebut sudah bisa berpatroli di atas Natuna.
"Pertama, drone ini adalah untuk keperluan militer. Kita sudah beri nama Elang Hitam. Rencananya drone yang untuk keperluan kombatan akan mulai diproduksi massal pada 2024. Itu rencana awal. Tapi melihat kebutuhan di dalam negeri, baik desain maupun manufakturnya, presiden arahkan agar bisa dipercepat di tahun 2022," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2), kemarin.
Menurut Bambang, saat Indonesia sudah memiliki drone produksi dalam negeri dengan jenis MALE (Medium Altitude Long Endurance). Ke depan, drone akan dikembangkan dengan ditanamkan radar. Drone tersebut didesain oleh BPPT, Lapan dan Balitbang Kemenhan.
Untuk produksinya dikerjakan oleh dua BUMN. Yakni, PT DI (Dirgantara Indonesia) untuk manufaktur dan LEN (Lembaga Elektroteknika Nasional) terkait keperluan senjata, sistem sensor maupun radar. "Kami sudah ajukan beberapa perubahan. Termasuk dukungan anggaran agar drone ini bisa produksi massal mulai 2022 nanti," ucapnya.
Sebelumnya, wacana ini sudah disampaikan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menhan Prabowo Subianto. Keperluan drone, lanjut Bambang, dinilai penting untuk keamanan dalam negeri. "Ini untuk keamanan dalam negeri dan konteks keamanan di perbatasan," paparnya. Untuk saat ini, prototipe drone akan dibuat sebanyak lima unit. Selanjutnya, akan diproduksi dalam jumlah besar.
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menargetkan drone PUNA MALE Elang Hitam akan berpatroli di Natuna, Kepulauan Riau, pada tahun 2021. Rencana percepatan drone itu sudah dipaparkan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR pada Senin (3/2) lalu.
Elang Hitam PUNA MALE merupakan hasil kerja BPPT, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN Industri, Lapan, Institut Teknologi Bandung, TNI AU dan Kementerian Pertahanan. Drone Elang Hitam pertama kali dikeluarkan dari hanggar di kompleks PT DI di Bandung pada 30 Desember 2019.
Pekan lalu, prototipe PUNA Elang Hitam (EH-1), juga ditampilkan dalam Pameran Industri Pertahana. "Presiden Jokowi bersama Menko Polhukam, Menteri Pertahanan dan KSP melihat drone Elang Hitam," jelas Hammam.
Serangkaian uji dan pengembangan dijadwalkan dijalani Elang Hitam mulai tahun ini. Targetnya pada 2023 sudah mengantongi sertifikasi produk militer. "Kalau ada percepatan, diharapkan bisa tahun depan. Sehingga bisa dioperasikan untuk menjaga kedaulatan wilayah. Seperti di Natuna dan kawasan pulau-pulau terluar lainnya,” jelas Hammam.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com