"Pemeriksaan di lab beberapa jam. Tapi biasanya dilakukan validasi kemudian di cek ulang untuk memastikan apakah itu betul negatif atau betul positif. Kadang-kadang harus mengulangi lagi, tapi kalau prosesnya 4-5 jam sudah selesai," tambah Amin.
Deteksi tersebut menurutnya juga dilakukan bukan hanya oleh Lembaga Eijkman tapi juga dikerjakan lab lainnya.
"Saat ini yang diarahkan Kemenkes untuk mendeteksi adalah di Litbangkes. Tapi lab kami karena kami bukan lab pelayanan tapi penelitian, maka kami sebagai lab konfirmasi untuk memastikan kalau ada lab lain yang menyatakan positif dibandingkan dengan kami. Kalau dua lab sama-sama positif maka meyakinkan, tapi kalau satu positif satu negatif nah mesti dipastikan dulu," terangnya.
Sementara itu 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan konsidinya semakin sehat. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, yang sedang berada di Natuna, menyatakan bahwa WNI yang menjalani observasi di Natuna tidak ada yang menunjukkan gejala infeksi virus corona sampai hari ini (Kamis 6/2).
"Mereka hanya mengalami gatal-gatal, perut begah, dan pening, tapi itu masih dalam batas wajar," katanya.(gw/fin)