News . 06/02/2020, 06:35 WIB
JAKARTA - Tindakan tegas aparat kepolisian terhadap para bandar narkotika mendapat apresiasi. Tindakan tegas sangat diperlukan dalam upaya pemberantasan narkotika.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menilai tindakan tegas menembak mati gembong narkotika sangat tepat. Hal tersebut tak lepas dari kebijakan yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Idham Azis.
"Sejak menjabat Kapolri, Jenderal Idham Azis memerintahkan ke seluruh jajarannya agar tak ragu bertindak tegas terhadap bandar kakap narkoba yang sudah meresahkan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2).
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini menjelaskan berdasarkan data dari Badan Reserse Polri, setidaknya 25 bandar dan kurir narkoba terpaksa ditembak pada Desember 2019 dan Januari 2020 karena melawan polisi saat ditangkap.
"Publik memberi apresiasi atas kinerja Bareskrim Polri dipimpin Komjen Pol Listyo Sigit yang terus menekan dan mempersempit peredaran narkoba di tengah masyarakat," katanya.
Dosen Universitas Bhayangkara ini mengatakan kinerja Polri yang gencar memerangi peredaran narkoba adalah tugas Polri sebagai pelindung dan penegak hukum yang profesional berkeadilan.
"Ketegasan Polri memberantas kejahatan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri," katanya.
Dia menjelaskan sejumlah kasus besar narkoba yang ditangani jajaran Polri antara lain perdagangan ganja jaringan Aceh - Medan - Jakarta - Bandung dengan menyita 250 kg ganja, dan kasus 288 kg sabu-sabu jaringan internasional.
"Kami melihat, Polri telah menyelamatkan jutaan masyarakat dari bahaya narkoba," katanya.
Melihat peredaran narkoba kini semakin meresahkan, dia mengajak semua pihak Polri, TNI, BNN, Lembaga Pemasyarakatan dan Bea Cukai agar meningkatkan koordinasi dan bersatu memerangi peredaran narkoba.
"Kami melihat pelabuhan-pelabuhan ilegal yang selama ini menjadi masuknya narkoba perlu diawasi dengan ketat," kata Edi.
Tindakan tegas terkini dilakukan oleh aparat Polres Metropolitan Bekasi Kota terhadap Bona Jansen, anggota gembong narkoba jenis sabu. Dia ditembak di Jalan Raya Cikunir, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, setelah berupaya merebut senjata milik polisi.
Kapolres Metropolitan Bekasi Kota Kombes Pol Widjonarko mengatakan peristiwa penembakan itu terjadi saat penyidik hendak melakukan pengembangan terhadap pelaku. Namun di pertengahan jalan pelaku mencoba merebut senjata api milik petugas.
"Karena membahayakan, petugas memberikan tindakan tegas terukur (menembak) mengenai badan. Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit, namun pada Rabu (5/2) pagi dinyatakan meninggal," katanya di Polres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat.
Diterangkannya berawal kala petugas menangkap pelaku di Jalan RA Kartini, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Dari tangan pelaku petugas mendapati sabu-sabu seberat 0,3 gram yang hendak dijual.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com