News . 06/02/2020, 11:41 WIB
JAKARTA- Presiden Joko Widodo menilai pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen cukup memuaskan di tengah situasi global yang tidak stabil. Jokowi mengatakan capaian itu patut di syukuri.
“Patut kita syukuri, yang lain-lain bukan turun, anjlok. Kita ini kalau enggak kita syukuri artinya kufur nikmat. Pertahankan pada posisi yang seperti ini saja sulit sekali,” ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/2).
Suami Iriana ini mengatakan, pertumbuhan 5.02 persen saat ini masih cukup bagus dibanding negara-negara lain.“Ya marilah kita bandingkan dengan negara-negara lain, terutama kita di G20. Kita ini nomor 2, growth kita. Dan alhamdulillah ini juga patut kita syukuri bahwa pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen, 5,02 persen,” kata Jokowi.
"Saya kira kebijakan moneter oleh BI yang sangat prudent, kebijakan perbankan oleh OJK yang sangat prudent, itu sangat baik. Juga kebijakan fiskal kita yang sangat prudent. Sehingga kita patut bersyukur bahwa beberapa rating agency juga memberikan kita kenaikan." imbuh Jokowi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Indonesia merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen di tahun 2019. Angka ini lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 yakni sebesar 5,17 persen.
Ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2019 juga mengalami perlambatan sebesar 4,97 persen dibanding kuartal IV 2019 sebesar 5,17 persen. Begitu pun kuartal III 2019 sebesar 5,02 persen.
Berikut data pertumbuhan ekonomi era Presiden Joko Widodo:2015: 4,88%2016: 5,03%2017: 5,07%2018: 5,17%2019: 5.02 %
(dal/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com