News . 05/02/2020, 01:15 WIB
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) telah deteksi potensi kerawanan keamanan pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Kekhawatiran tersebut sebenarnya bisa direda dengan operasi gabungan TNI-Polri untuk mencegah potensi-potensi menjadi gangguan nyata. Sementara Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) telah memberikan rekomendasi sebagai upaya menindaklanjuti keberadaan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) Papua.
PON XX Papua sendiri berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020 yang diikuti 6.442 atlet pada 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga, dan 679 nomor pertandingan. ”Secara umum BIN kemudian TNI dan Polri telah melaksanakan operasi gabungan, baik operasi intelijen, operasi pemulihan keamanan, dan menjaga stabilitas keamanan. Sampai dengan saat ini dan prediksi ke depan keamanan masih bisa kita jaga,” terang Kepala BIN Budi Gunawan dalam Rapat Gabungan terkait Persiapan Pelaksanaan PON XX di Papua di Ruang Rapat KK IO, Gedung Nusantara 2, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2).
Tidak dipungkiri, sambung dia, tingkat keamana di beberapa lokasi tempat dilangsungkannya pertandingan seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke, menjadi pusat perhatian. ”Dari deteksi dan pemetaan ada beberapa potensi kerawanan, tetapi sudah dilakukan operasi gabungan untuk mencegah dan memotong potensi-potensi itu agar tidak menjadi gangguan nyata,” jelasnya.
Tentu, kata dia, ada pola-pola sistem pengamanan, baik terbuka-tertutup karena ada kunjungan beberapa kepala daerah dan kepala negara khususnya di kawasan Asia-Pasifik.”Pengamanan tentu harus ditingkatkan, terlebih PON XX nanti juga dihadiri oleh beberapa kepala negara dan juga duta besar, disamping atlet, juga ofisial,” tutur Budi di hadapan Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan pihak terkait.
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan pada 29 November sampai dengan 1 Desember 2019, jajaran Mendagri telah melakukan kunjungan ke sejumlah Kabupaten di Provinsi Papua untuk memantau persiapan penyelenggaraan PON XX. ”Jadi memang dari hasil observasi kami ke sana, yang pertama memang penyelesaian fasilitas yang harus diatensi, venue, terutama di Jayapura, kami sudah mengecek langsung di Timika ada dau lokasi yang belum selesai, tapi kami lihat progresnya dan ketemu langsung dengan pimpinan proyeknya mereka meyakini betul paling lambat Juli,” jelasnya.
Ditambahkannya, ada dua tempat yang menjadi venue itu akan selesai. ”Kemudian kalau Merauke saya kira sudah siap, kemudian yang di Jayapura, saya pun sudah sampaikan kepada Pak Menteri PUPR itu memang Stadion Papua Bangkit memang sangat bagus lokasinya, letaknya dikelilingi oleh bukit-bukit,” terang mantan Kapolri itu.
Tito juga melaporkan jumlah pihak-pihak yang langsung terlibat aktif dalam penyelenggaran PON XX Tahun 2020. Total 12.523 orang, terdiri dari Atlet sebanyak 6.442 orang (Selengkapnya lihat grafis). ”Perlu ada pengamanan pada saat kegiatan nanti, back up dari Mabes, baik Mabes TNI maupun Mabes Polri, cepat dilakukan back up dengan kekuatan yang cukup, kemudian titik-titik yang sudah diketahui rawan itu bisa meredam dengan cepat,” imbuhnya.
Di samping hampir bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 yang dilaksanakan di 11 Kabupaten dari 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua, Mendagri juga memberikan penekanan penting terhadap aktifitas Kelompok-kelompok tertentu yang dinilainya sebagai salah satu titik kerawanan pelaksanaan PON 2020.
”Kemudian untuk masalah gangguan keamanan, ini kami lihat kerawanan konflik Pilkada, di Papua tidak ada Pilkada Gubernur, yang ada adalah Pilkada kabupaten, satu di antaranya ada tempat venue yaitu Merauke, tapi meskipun hanya Merauke ada daerah-daerah lain yang kita anggap cukup rawan sehingga perlu ada pengamanan khusus,” ungkapnya.
Kemudian, sambung Tito kelompok yang biasanya menggunakan aksi tanpa kekerasan seperti demo, kemudian kelompok bersenjata. ”Nah ini, kami kira bisa diatasi dengan penguatan operasi, baik operasi intelijen maupun operasi hukum dan operasi pendekatan. Kemendagri secara khusus memberikan dukungan dalam rangka penanganan dampak aktivitas KKSB di Papua,” jelas Tito.
Melihat kondisi ini Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengaku optimistis penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Provinsi Papua berjalan dengan baik dan lancar. ”Sudah kami sampaikan dan pemerintah telah menyampaikan tentang persiapan dan perkembangan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) XVI di Papua,” jelasnya usai mengikuti rapat gabungan.
Zainudin menambahkan pelaksanaan PON dan Peparnas 2020 di Papua ini bisa terselenggara dengan baik. ”Fokus sekarangan melakukan percepatan terhadap hal-hal yang masih dirasa kurang. Kalau pun ada kekuarangan di sana-sini ya harus segera dipercepat,” imbuhnya seraya menyebut pembukaan PON tetap di Stadion Papua Bangkit yang sudah memiliki fasilitas bagus dan terstandar.
”Tadi kan sama-sama sudah kita dengar, masing-masing telah menyampaikan sesuai dengan bidang tugasnya. Kepala BIN, TNI, Polri menyampaikan dari pengamanan. Lalu, Mendagri mengenai daerah dan tentu kami sebagai penyelenggara," jelasnya.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta pemerintah pusat dan daerah mempercepat penyelesaian pembangunan venue PON XX di Papua tahun 2020. ”DPR mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Papua, serta kabupaten/kota penyelenggara untuk bekerja keras menyukseskan PON XX,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani.
Kesuksesan itu, kata dia, meliputi aspek keamanan, percepatan penyelesaian pembangunan venue, dan ketersediaan akomodasi, termasuk untuk Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2020. Dari hasil rapat gabungan tersebut, kata politikus PDI Perjuangan itu, DPR RI berkomitmen untuk menyukseskan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI tahun 2020 di Papua, baik sukses administrasi, penyelenggaraan, dan prestasi.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com