PRABUMULIH – Warga Bunut Kelurahan Karang Jaya Kecamatan Prabumulih Timur mengeluhkan serangan lalat masuk ke perkampungan.
Keberadaan lalat tersebut, menurut warga berasal dari kandang ayam milik investor. Dimana investor tersebut informasinya milik orang asing yang jaraknya 1-2 KM dari perkampungan.
Sejumlah warga yang dibincangi mengaku sangat terganggu dengan keberadaan hama lalat. “Paling dak enak itu kalau lagi ada acara hajatan, makanan banyak dihinggap lalat. Apalagi kalau kito lagi makan lalat banyak, jadi kurang nafsu,” kata salah satu warga.
Ia mengatakan, untuk keberadaan kandang sudah sejak lama. Namun, untuk lalat baru muncul sekitar Januari lalu. “Tepatnya sejak ado isi ayamnyo,” lanjutnya.
Kolbi salah satu warga menuturkan, setiap harinya ribuan lalat dibersihkan dari warung makan miliknya. “Tadi baru disapu, kalau dua wadah botol minuman dapatnyo. Banyak nian,” kata Kolbi.
BACA JUGA: Giliran Setop Impor Ikan dari Cina
Tak hanya di rumah, serangan lalat juga sampai ke perkebunan.”Dikayu-kayu kebun saja banyak lalat, di kebun itu biasanya paling nyaman istirahat, sejak ada lalat jadi tidak nyaman,” tuturnya.Begitu pula disampaikan Noli warga RT 2 RW 5 kelurahan Karang Raja. Menurutnya, keberadaan kandang ayam menyebabkan munculnya lalat ke perkampungan. “Dulu dak pernah lalat sebanyak ini, sejak ado kandang ayam lalat banyak nian,” terangnya.
Untuk mengurangi lalat ditempat tinggalnya, Noli mengantisipasinya dengan membeli racun. “Kalau idak diracun penuh warung oleh lalat,” ungkapnya.
Sementara itu pihak perusahaan melalui bagian produksi Totok Edi, dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menerima keluhan dari masyarakat. “Untuk ini masalah lalat dari masyarakat, sudah menymaikan surat jga sudah kami sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan membahas hal tesrebut” katanya menuturkan untuk urusan publikasi bukanlah kewenangannya.
Ditanya terkait keberadaan kandang ayam, ia menyampaikan terdapat 3 kandanga ayam di wilayah tersebut. “Kandang 3, yang produksi baru dua. Isinya kadang 100 ribu ayam,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Hj Dwi Koryani menyampaikan pihaknya belum melakukan pemeriksaan ke lokasi kandang ayam. “Kemarinkan baru dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Jadi kami belum melihat lagi jadi nanti akan cek kelapangan dulu,” ungkapnya.
Ditanya terkait jarak kandang ayam, Dwi menyampaikan waktu usulan kandang ayam berada di kawasan indoor. “Akan kami konfirmasi dulu kelapangan kalau ada pengadauan,” tukasnya.
Pantauan koran ini, kandang ayam tak jauh dari perkampungan. Sementara dibeberapa lokasi, tepatnya diperkebunan warga terdapat beberapa tumpukan karung yang merupakan kotoran ayam. (08)