BANYUASIN - Berdasarkan data pada Januari 2020, penderita Demam Berdarah Denque (DBD) di Kabupaten Banyuasin mencapai 30 kasus. Paling banyak di wilayah Talang Kelapa, Banyuasin III dan Sembawa.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin, dr Masagus M Hakim Mkes, melalui Sulardi Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular mengatakan dibandingkan pada tahun 2019 lalu, pada bulan Januari mengalami penurunan kasus DBD. "Januari tahun lalu ada sekitar 50 kasus," kata dia.
Ia menambahkan ada satu orang yang meninggal diduga terkena penyakit DBD dari daerah perairan yaitu Air Saleh. “Usianya masih 9 tahun, meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit di Palembang,” tuturnya.
Informasinya pada saat dirawat di rumah sakit di Palembang, kondisi pasien sudah cukup mengkhawatirkan. Kepada masyarakat pihaknya berharap untuk waspada, karena selama dua bulan ke depan, merupakan rawan akan penyebaran DBD. "Karena pada Februari hingga Maret, rawan akan penyebaran DBD,” imbuh dia.
Oleh karena itu diharapkan masyarakat agar dapat melakukan tiga cara yaitu cara fisik seperti menguras tempat penyimpanan air secara rutin, menutup penyimpanan air serta mengubur kaleng bekas. “Atau yang lebih dikenal dengan 3M," jelas dia.
Dan cara lainnya seperti menaburkan bubuk Larvasida di kolam, fogging, dan menyiapkan hewan pemakan jentik - jentik nyamuk yaitu ikan tempalo (cupang) dan lain sebagainya di kolam, sumur, bak mandi. “Kita juga terus bergerak kelapangan, sosialisasi ke sekolah - sekolah dan tempat lainnya, "tukasnya. Diakuinya kalau permintaan #fogging# cukup tinggi, dan pihaknya segera menindaklanjutinya. (ron)