Giliran Setop Impor Ikan dari Cina

fin.co.id - 05/02/2020, 09:30 WIB

Giliran Setop Impor Ikan dari Cina

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Setelah menghentikan impor bahan makanan dan minuman (mamin) dari Cina, kini Pemerintah Indonesia juga menutup impor produk ikan dari Negeri Tirai Bambu.

Kebijakan penutupan impor produk ikan dari Cina diambil untuk mengantisipasi menyebarnya Virus Corona ke Indonesia. Untuk sementara selama satu bulan, Indonesia tidak impor ikan dari Negeri asal Panda itu.

"Satu bulan ini kita tidak impor yang berbasis dari wilayah sana (Cina). Kami ada tim di sini, ada lima pelabuhan yang kepabeanan, kami cek dengan seksama," kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKKP), Edhy Prabowo, di Jakarta, Selasa (4/2).

Edhy mengungkapkan, penyetopan impor ikan dari Cina dilakukan setelah mendapatkan arahan dari menteri luar negeri. Impor ikan Cina boleh dibuka lagi setelah melihat perkembangan Virus Cina tidak berbahaya di Indonesia.

"Kita juga enggak mau mengambil risiko yang paling buruk. Intinya kita tidak bermaksud menyindir dan menyinggung temen-temen kita yang sedang terkena musibah, kita mau melindungi masyarakat kita dulu, dan menurut saya ini normal dan wajar," ujar dia.

Lanjut Edhy, KKP juga telah memerintahkan kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), untuk sigap mengawasi lokasi impor di bandara, salah satunya di Bandara Soekarno Hatta.

Tak hanya Cina yang menjadi perhatiannya, juga produk-produk impor di luar Cina. Dia menegaskan, impor dari mana saja diawasi dengan ketat oleh BKIPM.

"Saya sudah memerintahkan sudah ada edaran, bahkan BKIPM diminta untuk membentuk Satgas untuk penguatan, termasuk izin barang-barang yang masuk dari wilayah sana tidak mudah masuk, termasuk seluruh wilayah jadi kita kehati-hatian kita tingkatkan,"

Edhy mengatakan, bahwa pintu untuk impor produk ikan ada enam pintu, sedangkan kalau pintu karantina produk impor banyak. "Pintunya ada 6 ya, pintu untuk impor, kalau pintu karantina kita banyak," ucap dia.

Terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah mendukung kebijakan pemerintah menghentikan impor mamin dan ikan. "Kebijakan menyetop impor mamin dari Cina memang dibutuhkan untuk meyakinkan tidak masuknya Virus Corona," kata dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Selasa (4/2).

Piter mengingatkan Pemerintah Indonesia jangan sampai kecolongan Virus Corona masuk ke Tanah Air, apalagi sampai ada yang meninggal dunia. Sebab jika hal ini terjadi, maka akan memperburuk ekonomi nasional.

"Pemerintah harus sangat hati-hati jangan sampai penyebaran Virus Corona masuk ke Indonesia, karena dampaknya akan jauh lebih buruk," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian perdagangan (Kemendag) menghentikan impor bahan makanan dan minuman (mamin) dari Cina, termasuk bawang putih.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, akan mencari alternatif negara lain untuk impor mamin. "Pasti nanti ada alternatif, kalau memang bahan itu tetap dibutuhkan dan tidak ada atau kekosongan di Indonesia. Otomatis kita mencari penggantinya negara lain dan saya rasa itu ada," kata dia.

Sampai Selasa (4/2), Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat 64 orang di Provinsi Hubei meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona. Total korban meninggal dunia bertambah menjadi 414 di daerah pusat penyebarannya di Hubei dan total 425 orang di seluruh Cina.(din/fin)

Admin
Penulis