Banjir Rendam Kecamatan Limun

fin.co.id - 05/02/2020, 15:34 WIB

Banjir Rendam Kecamatan Limun

SAROLANGUN - Senin (3/2), sebagian besar wilayah Kecamatan Limun dilanda banjir. Bencana banjir ini akibat meluapnya Sungai Batang Limun sejak Minggu (3/2) lalu.

Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga membuat akses jalan penghubung antar desa terputus. Informasi terakhir yang didapat Jambi Independent, sebanyak 8 desa terdampak Sungai Batang Limun ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Trianto mengatakan, luapan air sungai sudah terjadi sejak pukul 04.00. Ketinggian air bahkan mencapai ukuran pinggang orang dewasa, di lokasi terparah terdampak banjir.

Adapun daftar desa yang terdampak banjir yakni, Desa Demang, Lubuk Bedorong, Monti, Muara Limun, Pulau Pandan, Panca Karya, Malang dan Mensao. "Paling parah di Desa Pulau Pandan dan Muara Limun," ujarnya.

BACA JUGA: Alam Sudah Beri Tanda, Awas Banjir!

Kata Trianto, ratusan petugas gabungan dari TNI, Polres Sarolangun, BPBD, DPKP, Manggala Agni dan Satpol PP telah diturunkan untuk membantu proses evakuasi. "Untuk warga Desa Muara Limun dan Pulau Pandan sebagian kita evakuasi," imbuhnya.

Lanjutnya, dampak banjir bahkan sempat membuat aktivitas menjadi lumpuh total. Pasalnya, tak hanya akses jalan, namun rumah warga, sekolah, perkantoran desa dan lainnya juga terdampak banjir. “Kita sudah bangun posko bantuan dan evakuasi sementara. Untuk jumlah rumah dan Kepala Keluarga (KK) masih kita lakukan pendataan. Apakah ada rumah yang rusak dan sebagainya," jelasnya.

Pantauan di lapangan, Pemkab Sarolangun bergerak cepat untuk membantu warga. Tak hanya menggunakan perahu karet, penyaluran bantuan berupa bahan pokok makanan juga telah disalurkan untuk wilayah yang terisolir.

"Untuk bantuan kita fokuskan ke wilayah yang terisolir. Sebanyak 200 kilogram beras dan bantuan makanan lainnya telah kita salurkan," kata Kepala Dinas Sosial Sarolangun, Juddin.

Camat Limun Sibawaihi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan bersama Pemkab Sarolangun. "Beberapa desa sudah mulai surut airnya. Namun kalau malam ini wilayah kita diguyur hujan juga, maka tidak menutup kemungkinan banjir akan bertambah parah. Saat ini kita masih fokus bantu evakuasi warga dan salurkan bantuan makanan," katanya.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Fadil (28) mengatakan, bencana banjir hampir terjadi setiap tahunnya di musim hujan. Selain berada di dataran rendah, lokasi desa yang dikelilingi aliran sungai juga menyebabkan luapan sungai dalam waktu cepat merendam perumahan warga. "Salah satu penyebabnya karena banyaknya aktivitas PETI yang merusak kondisi sungai di Limun," pungkasnya.

Tak hanya banjir, longsor juga terjadi di Kabupaten Sarolangun, tepatnya di Leter S Jalan Bukit Rayo, Kecamatan Batang Asai (BTA). Banyaknya titik longsor menyebabkan akses jalan menuju BTA terputus.

Trianto mengatakan, berdasarkan laporan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sarolangun, terdapat sebanyak 11 titik longsor. Lanjut Trianto, saat ini bersama petugas gabungan, pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk membuka akses jalan secepatnya. "Kita upayakan agar bantuan segera diturunkan," timpalnya.

Salah satu warga setempat, Sulaiman (23) saat dikonfirmasi mengatakan, longsor terparah terjadi di beberapa titik di Bukit Rayo, Kecamatan BTA. Longsor juga memutus jaringan listrik warga di BTA. Ini lantaran adanya tiang listrik yang ikut roboh dihantam material longsor.

"Masyarakat tahunya sekira pukul 05.00 tadi. Saat mau melintas ternyata jalan sudah tertimbun tanah," akunya. Dijelaskannya, Leter S Jalan Bukit Rayo, Kecamatan BTA merupakan salah satu wilayah rawan longsor. Tebing jalan yang curam kemudian diguyur hujan lebat membuat permukaan tanah mudah longsor.

Sementara itu di Kabupaten Tebo, sepanjang 20 meter badan jalan dengan kedalaman 5 meter mengalami longsor, di Jalan Lintas Tebo-Jambi, Desa Kandang KM 14 Kecamatan Tebo Tengah.

Longsor yang terjadi tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, selain tepat pada tikungan, jalan tersebut tidak mempunyai pembatas longsor. Hanya dilapisi terpal.

Admin
Penulis