JEPANG terpaksa mengkarantina sebuah kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 penumpang. Hal ini menyusul salah seorang warga yang baru turun dari kapal tersebut, positif terjangkit corona virus di Hong Kong.
Pria yang diketahui berusia 88 tahun itu terjangkit corona virus pada 25 Januari di Hong Kong.
Pria itu "tidak mengunjungi pusat medis di dalam kapal ketika dia berlayar bersama kami," kata operator pelayaran Carnival Jepang dalam sebuah pernyataan.
"Menurut rumah sakit tempat dia tinggal, kondisinya stabil dan tidak ditemukan infeksi di antara anggota keluarganya yang berlayar bersamanya," kata pernyataan itu.
Semua penumpang dan kru kapal diperiksa kesehatannya. Dilansir AFP, tayangan televisi menunjukkan beberapa petugas karantina menaiki kapal pesiar Diamond Princess di pelabuhan Yokohama pada Senin malam untuk memeriksa semua 2.666 penumpang dan 1.045 kru.
Seorang wanita berusia dua puluhan yang berlayar dengan ibunya di kapal mengatakan kepada penyiar swasta TBS, semua penumpang diminta untuk keluar dar kamar mereka untuk menunggu tes virus.
Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan tidak seorang pun di kapal pada saat itu menunjukkan gejala dan kasus corona virus.
Jepang saat ini tengah berhati-hati dalam menangani para pendatang. Pasalnya, pada Senin (3/2) kemarin, sebanyak 20 orang telah positif terinfeksi coronavirus.
"Pejabat karantina di Naha mengatakan kepada kami untuk membatalkan (sertifikat pendaratan) dan melakukan karantina kedua karena kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan infeksi" setelah penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif, katanya.
Jepang saat ini telah mengevakuasi lebih dari 500 warga keluar dari Wuhan, tempat virus korona berasal. (dal/fin)